Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegaskan Hubungan dengan PDI-P Baik, Nasdem: Kita Enggak Pernah Sindir Partai Orang

Kompas.com - 27/06/2022, 14:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyatakan bahwa hubungan antara partainya dan PDI-P baik-baik saja dan tidak ada permasalahan.

Menurut dia, apa yang diasumsikan oleh publik terjadi aksi saling sindir antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri soal partai sombong tidak benar adanya.

Ali menuturkan, internal Nasdem kemudian merespons pernyataan Surya Paloh soal partai sombong sebagai introspeksi diri.

"Enggak. Kita enggak pernah menyindir partai orang. Justru pernyataan (Pak Surya Paloh) mengingatkan ke Partai Nasdem sendiri, internal partai sendiri," kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2022).

Baca juga: Sentil Pihak yang Sebut Dirinya dan PDI-P Sombong, Megawati: Emangnya Kenapa?

Menurutnya, pernyataan Surya itu mengartikan Nasdem tidak boleh bergerak seorang diri. Nasdem juga membutuhkan kerja sama politik dengan partai lainnya.

"Jadi teman-teman saja yang sensi menerjemahkan itu. Karena secara personal sih antara Nasdem dan PDI-P itu enggak pernah ada masalah," jelasnya.

Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR itu kemudian menjelaskan hubungan baik telah dibangun Nasdem dan PDI-P sejak lama yaitu saat bersama mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode.

Menurut Ali, kerja sama itu justru akan terus dipupuk hingga pemerintahan Jokowi selesai di periode keduanya.

"Artinya, tidak ada permasalahan yang membuat partai Nasdem dan PDI-P itu saling menyindir. Apalagi secara personal pak Surya dengan ibu Mega kan keluarga besar beliau itu adalah sahabat yang sudah terjadi sebelum pemerintahan ini," ungkapnya.

Baca juga: Surya Paloh Tak Ingin Hubungan Nasdem dan PDI-P Renggang karena Ganjar Pranowo

Ia menegaskan, Partai Nasdem tidak pernah memiliki iktikad untuk menyindir siapa pun termasuk PDI-P.

Sebelumnya, saat menutup Rakernas pada 17 Juni lalu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyebut adanya partai yang sombong dan merasa hebat sendiri.

"Kita harus bisa menjaga komunikasi pada seluruh komponen masyarakat secara lebih bijak, lebih luwes," kata Surya Paloh dikutip Tribunnews.com, Jumat (17/6/2022).

"Buang itu praktek kesombongan, merasa paling hebat sendiri merasa paling mantap sendiri, itu bukan Nasdem, ada urusan apa?" lanjutnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo di antara Megawati dan Surya Paloh Menuju Pilpres 2024...

Usai pernyataan itu, beberapa hari kemudian Megawati menyindir adanya pihak yang menyebutkan bahwa PDI-P partai sombong.

Hal ini disampaikan Megawati saat membuka Rakernas PDI-P, Selasa (21/6/2022).

Megawati mengaku bingung mengapa dirinya disebut sombong.

"Ada orang mengatakan ibu Mega sombong banget ya. Karena ada juga yang mengatakan 'ada sebuah partai sombong sekali'," kata Megawati di acara Rakernas Kedua Tahun 2021 PDI-P di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

"Lah piye kok dibilang sombong emangnya kenapa? Saya ingin menggarisbawahi, itu media jangan diurik-urik. Tolong omong bener yang bener," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com