Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Ingin Koalisi dengan Gerindra hingga 5 Partai Lain

Kompas.com - 25/06/2022, 18:13 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berharap, koalisi yang dijajaki oleh PKB dan Partai Gerindra dapat diikuti 5-6 partai politik.

Hal ini disampaikan dalam merespons pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Jumat (24/6/2022) malam kemarin.

"Ya tentu kita akan membangun koalisi sebanyak-banyaknya ya. Kita berharap tidak 1-2 partai, tetapi minimal 5-6 partai bergabung jadi satu untuk kekuatan kita," kata Muhaimin setelah menghadiri acara deklarasi di Jakarta Utara, Sabtu (25/6/2022), dikutip dari keterangan video.

Baca juga: Sekjen Gerindra: Kami Tambah Matang dan Sip dengan PKB

Menurut dia, koalisi yang dijajaki oleh PKB dan Partai Gerindra masih terbuka bagi semua partai politik.

"Nanti kita bahas rapi yang akan kita perjuangkan bersama," ujar dia.

Diberitakan sebelumnnya, Prabowo dan AHY bertemu di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat malam kemarin.

Selepas pertemuan, Prabowo enggan menjawab kemungkinan Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Demokrat.

"Sudahlah, kalian yang nebak. Kalau saya cerita, enggak seru. Jadi kalian yang tebak-tebak nanti," kata Prabowo saat menyampaikan keterangan pers seusai pertemuan, Jumat.

Menteri Pertahanan itu juga tidak menjawab panjang lebar saat ditanya apakah pertemuan Gerindra-Demokrat ini merupakan komunikasi untuk membangun koalisi.

Menurut dia, koalisi antarpartai politik di Indonesia biasanya baru terwujud di saat-saat terakhir menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden.

"Masih ada waktu lama, satu tahun. Biasanya di Indonesia, biasanya itu last minute ya, tapi ya tentunya last minute harus dibangun dong dengan persahabatan," ujar Prabowo.

Baca juga: PKB Nilai Beda Pandangannya dengan PBNU Tak Pengaruhi Partai Lain untuk Berkoalisi

Sementara itu, PKB dan Gerindra sudah sepakat membentuk koalisi untuk menyongsong Pemilihan Presiden 2024.

Setelah Cak Imin menemui Prabowo pada Sabtu pekan lalu, sejumlah elite PKB dan Gerindra pun bersua pada Rabu (22/6/2022) untuk mematangkan rencana koalisi.

"Kami Partai gerindra dan PKB silaturahmi, ngopi bareng dan berdiskusi mematangkan agenda kerja sama dan langkah langkah politik ke depan, tentu yang namanya koalisi perlu pemikiran pemikiran besar untuk membangun dan memajukan NKRI," kata Ketua DPP PKB Lukmanul Hakim kepada wartawan.

Lukmanul mengeklaim, salah satu topik pembicaraan dalam pertemuan itu adalah respons publik atas wacana menduetkan Prabowo dan Cak Imin.

"Soal pilpres, diskusi kita cukup panjang, salah satunya kita tadi bercerita, pascapertemuan Prabowo-Gus Muhaimin kemarin malam Minggu, rupanya animo kader, simpatisan, dan masyarakat cukup bagus, banyak yang suka dengan duet ini," ujar Lukmanul.

Baca juga: Klaim PKB soal Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan Gerindra yang Masih Malu-malu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani juga mengamini bahwa kerja sama antara Gerindra dan PKB kini bergerak ke arah yang lebih matang.

"Pokoknya tambah matang lah. Pokoknya tambah matang, tambah sip PKB dan Gerindra," ujar Muzani, Kamis (23/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com