Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Upayakan Gencatan Senjata dalam Lawatan ke Rusia-Ukraina

Kompas.com - 23/06/2022, 21:02 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Presiden Jokowi akan mengunjungi Kiev, Ukraina; dan Moskwa, Rusia.

Sebelum mengunjungi Ukraina dan Rusia, Jokowi akan mengunjungi Jerman dalam rangka memenuhi undangan Jerman selaku Ketua G7 untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7. Pertemuan tersebut akan berlangsung di Elmau, Jerman, pada 26-27 Juni 2022.

Presiden diagendakan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Di dalam kunjungan ke Kiev dan Moskwa, tentunya Bapak Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Zelenskyy dan Presiden Putin,” tutur Retno, dilansir dari siaran pers di laman resmi Sekretariat Kabinet, Kamis (23/6/2022).

Menlu menyampaikan, kunjungan ke dua negara ini merupakan kunjungan yang dilakukan dalam situasi yang tidak normal. Namun, sebagai Presiden G20, Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi.

“Meskipun situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai Presiden G20 dan satu satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam,” jelas Retno.

Baca juga: Hasto: Kalau Presiden Bolak-balik Kunjungan ke Ukraina-Rusia, PDI-P Dukung

Retno mengungkapkan, kunjungan Kepala Negara ke dua negara ini adalah wujud kepedulian terhadap isu kemanusiaan serta semangat untuk terus mendorong perdamaian.

Dalam lawatan itu Presiden Jokowi bakal dikawal oleh 39 personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Jumlah tersebut terdiri atas 19 orang Paspampres yang melekat dengan presiden, 10 orang tim penyelamatan (matan) dan 10 orang tim advance (pendahulu). Mereka terdiri dari berbagai kesatuan, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL, dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat/Paskhas) TNI AU.

Menurut Komandan Paspampres Mayjen Tri Budi Utomo, pihaknya menyiapkan helm, rompi, hingga senjata laras panjang untuk mendukung pengamanan itu. Pihak Ukraina, sebutnya, telah memberikan keleluasaan kepada Paspampres untuk membawa perlengkapan yang diperlukan.

Baca juga: Media Rusia soal Rencana Pertemuan Jokowi-Putin: Kunjungan Sangat Penting

Tri mengatakan, sejauh ini kondisi keamanan di Ukraina cukup aman meski serangan masih terjadi wilayah Donetsk. Untuk diketahui, jarak antara wilayah Donetsk ke Kiev, ibu kota Ukraina, yang akan menjadi lokasi kunjungan Jokowi sekitar 380 kilometer.

(Penulis : Dian Erika Nugraheny | Editor : Dani Prabowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com