Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Rahasia di Balik "Reshuffle" Kabinet ala Jokowi

Kompas.com - 20/06/2022, 07:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ADA sejumlah pertanyaan terkait dengan langkah kuda Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak kabinetnya pada Rabu 15/6/2022) lalu. Ada sejumlah fakta yang menarik untuk dicermati. Selain terkait dengan pembangunan ibu kota negara (IKN), ada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dituju?

Pelantikan dua menteri dan tiga wakil menteri pada Rabu lalu itu menarik untuk dicermati. Konon ada rahasia yang terkandung di dalamnya. Soal ibu kota negara telah dibuka pernyataannya oleh Presiden Jokowi. Ada satu hal yang belum diungkapkan, Pilpres 2024. Benarkah?

Awal mula dari pelaksanaan reshuffle kabinet kali ini adalah latar belakang ekonomi yang hendak dituju.

Baca juga: Reshuffle Kabinet Sebatas Siapa Dapat Apa

“Ini untuk membuat kabinet bekerja lebih lincah,” kata Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, saat dikonfirmasi wartawan, pada Rabu itu.

Ia mengatakan, permasalahan yang mengemuka saat ini tidak hanya semata-mata terkait Kemendag (Kementerian Perdagangan).

“Persoalan pangan dan inflasi juga menjadi persoalan di kita. Maka refreshing diperlukan,” tutur Pramono.

Meski demikian muncul pertanyaan, mengapa hanya ada satu menteri bidang ekonomi yang diganti, hanya Menteri Perdagangan?

Padahal dalam kesempatan yang sama, Menteri Agraria & Tata Ruang (ATR) dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan wakilnya juga diganti. Menteri baru untuk posisi itu adalah Hadi Tjahjanto, seorang mantan Panglima TNI, dan wakil menterinya juga baru yaitu Raja Juli Antoni, pimpinan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kepada kedua pejabat barunya di Kementerian ATR dan BPN, Presiden Jokowi meminta agar persoalan reforma agraria termasuk permasalahan lahan di IKN Nusantara bisa selesai dengan baik.

"Tugas saya yang pertama adalah menyelesaikan sertifikat milik rakyat yang sampai saat ini sudah terealisasi sebanyak 81 juta (bidang). Kedua adalah masalah tumpang tindih lahan," kata Menteri Hadi Tjahjanto dikutip dari kantor berita Antara, Kamis lalu.

"Yang ketiga adalah terkait dengan tanah di IKN yang sudah disampaikan tadi, itu agak segera kita selesaikan," tambah Hadi Tjahjanto.

Lalu apa kaitan adanya Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, masuk ke dalam kabinet?

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6/2022) siang, menjelang pelantikan menteri dan wakil menteri baru Kabinet Indonesia Maju hasil reshuffle. KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6/2022) siang, menjelang pelantikan menteri dan wakil menteri baru Kabinet Indonesia Maju hasil reshuffle.
Reshuffle untuk siapa?

Komposisi koalisi pemerintah di parlemen saat ini adalah tiga perempat kursi parlemen. Ditambah Partai Amanat Nasional (PAN) dan diperkuat dengan kadernya jadi menteri di Kabinet Presiden Jokowi, maka kekuatan koalisi itu bertambah menjadi di atas 80 persen. Tersisa hanya PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan Partai Demokrat di luar koalisi.

Apa pun yang terjadi, faktanya kini semua ketua umum anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yaitu Golkar, PPP, dan PAN, semuanya lengkap mendapatkan jatah menteri. Padahal koalisi terbaru dan pertama kali dalam sejarah Pilpres 2024 ini baru dibentuk Mei lalu.

Pertanyaannya, untuk apa?

Sejumlah kalangan memprediksi, KIB adalah sekoci untuk Ganjar Pranowo menuju Pilpres 2024. Meski semua anggota koalisi telah membantahnya.

Baca juga: Reshuffle Kabinet 15 Juni 2022: Saturasi Demokrasi Indonesia Makin Turun

Ganjar Pranowo (termasuk Anies Baswedan), memang belum punya jaminan untuk bisa maju di Pilpres 2024, karena belum ada satu partai atau koalisi partai pun yang cukup syarat untuk mengajukan mereka ke bursa Pilpres.

Maka sangat relevan KIB dibentuk sebagai sekoci bagi Ganjar.

Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni hadir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6/2022) siang, menjelang pelantikan menteri dan wakil menteri baru Kabinet Indonesia Maju hasil reshuffle. KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni hadir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6/2022) siang, menjelang pelantikan menteri dan wakil menteri baru Kabinet Indonesia Maju hasil reshuffle.
Logika elektoral & coattail effect

Saat ini mungkin dibantah, tetapi gerak-gerik dari semua yang ada, sulit untuk mengelak. Politik memang bukan hitam-putih. Apa yang ada di panggung depan, belum tentu sama dengan yang sesungguhnya ada, alias situasi panggung belakang. Tapi satu hal, gejala-gejalanya bisa dengan terang terbaca.

Apakah benar atau tidak, bergantung pada skenarionya. Ke depan, jika tingkat keterpilihan tinggi, maka menurut logika elektoral, tak mungkin sosok itu ditinggalkan.

Ada keuntungan soal siapa yang mengusungnya bagi partai politik dengan teori efek ekor jas (coattail effect), atau bagi individu alias pejabat hingga taipan yang mendorongnya untuk maju.

Bagaimana menurut Anda?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com