Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem yang Balik Arah, Dahulu Kontra, Kini Lirik Anies Jadi Capres

Kompas.com - 17/06/2022, 15:53 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai-partai politik mulai pasang kuda-kuda buat mempersiapkan diri buat menghadapi pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden-wakil presiden (pilpres) pada 2024. Sebagai partai yang lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Partai Nasdem juga tak mau ketinggalan ikut berkompetisi dalam suksesi kepemimpinan nasional.

Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, turut dibahas soal bakal calon presiden yang layak diusung pada Pilpres 2024.

Rakernas itu menghimpun usulan dari 34 dewan perwakilan wilayah (DPW) Partai Nasdem buat bakal calon presiden.

Dari hasil penjaringan, 32 DPW mengusulkan untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.

Sedangkan 29 DPW mengusulkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk diusung sebagai bakal capres 2024.

Baca juga: Soal Anies yang Paling Dijagokan Kader Nasdem Jadi Capres, tetapi Belum Tentu Diusung...

Nama-nama tokoh lain yang muncul dalam Rakernas dan dinilai layak diusung sebagai bakal capres adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir (16), Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (14), Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (13), serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Solahudin Uno (1).

Hal yang unik pada Rakernas kali ini adalah posisi Partai Nasdem terhadap Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pencanangan HUT Ke-495 DKI Jakarta di Pulau Bidadari, Selasa (24/5/2022).KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pencanangan HUT Ke-495 DKI Jakarta di Pulau Bidadari, Selasa (24/5/2022).

Sebab, pada pemilihan kepala daerah Provinsi DKI Jakarta pada 2017, Partai Nasdem merupakan pendukung dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Selain Nasdem, ada tiga partai lagi yang mengusung duet Ahok-Djarot, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Hanura.

Pilkada DKI Jakarta 2017 dinilai para pakar politik sebagai pemilihan kepala daerah terburuk karena penuh perselisihan, termasuk isu SARA.

Sebagai salah satu partai pengusung, Nasdem saat itu menyatakan mereka memilih mendukung Ahok karena melihat dari segi kemampuan dan konsistensi untuk membangun Jakarta.

Menurut Nasdem, alasan lain mereka mengusung Ahok karena pria kelahiran Manggar, Belitung Timur, itu karena dia merupakan salah satu pendiri ketika partai itu masih berbentuk organisasi massa.

Saat itu Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Selain itu, ada juga pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang bersaing memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Baca juga: Nasdem Kantongi 3 Nama Capres, Surya Paloh Akan Umumkan Malam Ini

Duet Agus-Sylviana tersingkir usai pemungutan suara putaran pertama karena perolehan suara mereka paling kecil.

Pasangan Anies-Sandiaga menang dalam pemungutan suara putaran kedua dari duet Ahok-Djarot.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com