Saat itu salah satu faktor yang membuat Ahok kalah adalah isu suku, ras, agama, dan antaretnis (SARA). Penyebabnya adalah Ahok dinilai menistakan agama karena menyinggung soal surat Al-Maidah ayat 51.
Alhasil, Ahok langsung menjalani proses hukum usai kalah dalam pilkada. Dia kemudian divonis dua tahun penjara pada 9 Mei 2017 dan saat ini sudah bebas.
Sikap Partai Nasdem di DPRD DKI Jakarta tetap kritis terhadap Anies selepas Pilkada DKI Jakarta.
Salah satunya ketika Anies melakukan perombakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Saat itu, Ketua Fraksi Partai Nasdem 2014-2019, Bestari Barus, justru mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kekosongan pimpinan SKPD.
"Itu kan kembali lagi kepada kurang cepatnya Gubernur menemukan orang atau hampir dua tahun menjabat masih meraba-raba soal potensi dari pada SDM aparatur yang ada di Pemprov DKI," ujar Bestari ketika dihubungi wartawan, Selasa (25/6/2019).
Polemik soal pengelolaan sampah di DKI Jakarta juga menjadi bahan kritik Fraksi Nasdem di DPRD DKI Jakarta.
Baca juga: Anies-Ganjar Masuk Radar Nasdem, Surya Paloh: Saya Belum Pernah Ketemu dan Bicara
Bestari mengkritik pengelolaan sampah di Jakarta masih menggunakan pola konvensional, yakni dengan cara ditumpuk di TPST Bantargebang. Pada suatu saat TPST Bantargebang akan penuh dan tidak bisa lagi menampung sampah dari DKI Jakarta.
Anies lalu merasa Bestari ingin menyerangnya. Anies sempat melontarkan pernyataan balasan untuk Bestari. Pernyataan Bestari itu sebenarnya menceritakan soal pengelolaan sampah sebelum dia menjabat sebagai gubernur.
"Yang dikatakan Pak Bestari mungkin maksudnya mau nyerang gubernur sekarang, tapi malah justru nyerang gubernur-gubernur yang sebelumnya. Jadi, hati-hati tuh Pak Bestari," ujar Anies, Rabu (31/7/2019).
Pada periode baru, Fraksi Partai Nasdem tidak lagi dipimpin Bestari Barus. Bestari tidak terpilih kembali dalam Pileg 2019.
Sikap fraksi ini pun semakin melunak pada periode barunya. Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta yang baru, Wibi Andrino mengatakan fraksinya akan mendorong Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar meningkatkan kinerja dari nilai 5 ke 10.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menyebut bahwa saat ini Anies baru mengeluarkan kemampuannya dengan skor 5 dari total skor 10.
Baca juga: Anies-Ganjar Paling Banyak Diusulkan DPW Nasdem, Surya Paloh: Kita Lihat Nanti
"Kita dorong sama-sama. Kita ingin membantu Pak Anies untuk memaksimalkan dirinya. Kalau kata Pak Surya kan poinnya 5 dari 10. Masih ada 5 poin yang harus dikejar," ucap Wibi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Keboh Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019).
Ia menyebut bahwa dari awal sikap Nasdem tidak pernah berubah terhadap pemerintahan Anies yaitu mengawal tetapi tetap mengkritisi kebijakan Anies yang tak sesuai.