Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Kita Tentukan Dulu Calon "Pengantinnya", Baru Susun Koalisi

Kompas.com - 06/06/2022, 19:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, partainya tidak akan membahas susunan koalisi dengan partai lain sebelum menentukan calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pasalnya, figur calon presiden adalah magnet yang menyatukan partai-partai politik dalam membentuk sebuah koalisi untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Kita tentukan dulu pengantinnya, siapa capresnya, baru disusun koalisi, kemudian berdialog bermusyawarah dan mufakat siapa kemudian siapa yang akan mendampingi capres tersebut," kata Willy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Naik Turun Hubungan SBY-Surya Paloh dan Sinyal Koalisi Demokrat-Nasdem pada 2024

Willy pun menjelaskan bahwa Nasdem akan menyaring calon presiden menjadi tiga orang melalui rapat kerja nasional (rakernas) pada pertengahan Juni 2022.

Tiga nama tersebut nantinya akan diserahkan kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh untuk dijajaki ke partai-partai politik lainnya.

"Jadi, kami memang dalam proses yang masih menunggu rakernas untuk proses 3 nama lalu kemudian koalisi disusun berdasarkan 3 nama tersebut," kata Willy.

Baca juga: SBY-Surya Paloh Bertemu di Nasdem Tower, Plate: Sharing Situasi Politik Jelang 2024

Kendati demikian, Willy mengakui, partainya sudah membangun komunikasi dengan partai-partai lain untuk membicarakan kemungkinan berkoalisi, tetapi belum spesifik membahas nama yang akan diusung.

"Jadi janur kuning belum melambai, undangan kawinan belum ada, ini masih pacaran aja belum, masih ta'aruf satu sama lain, masih membangun suasana kebatinan," kata dia.

Baca juga: Minggu Malam, SBY dan Surya Paloh Bertemu di Nasdem Tower

Ia melanjutkan, bagi Nasdem, penjajakan untuk membangun koalisi harus dilakukan sejak awal karena Nasdem tak ingin koalisi baru terbentuk di menit-menit akhir.

Penjajakan dari jauh-jauh hari, kata Willy, diperlukan supaya partai-partai yang tergabung dalam koalisi kelak dalam memiliki gagasan yang sama.

"Proses ini yang sedang dibangun oleh Nasdem secara sadar, jadi apa sih tawaran-tawaran kita. Jangan kemudian nanti dirumuskan oleh tim kecil saja visi dan misi calon presiden," ujar Willy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com