Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canda Megawati kepada Hasto, Berkali-kali Minta Bocorkan Pertanyaan untuk Sidang Doktoral

Kompas.com - 06/06/2022, 18:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

“Pertanyaan saya, itu yang saya katakan gampang saja, bagaimana teori geopolitik Bung Karno bisa menjadi solusi alternatif untuk geopolitik pada masa ini? Coba rekomendasi apa yang diusulkan promovendus?” tanya Megawati.

Menjawab itu, Hasto lalu membeberkan semangat kebersamaan yang hendak didorong oleh Bung Karno lewat pidatonya di PBB.

Bangsa Asia Afrika yang saat itu banyak menjadi negara terjajah, dinilai harus bisa membangun solidaritas di antara dirinya demi memerdekakan diri.

Pidato Bung Karno itu juga mendorong agar bangsa-bangsa di dunia hidup damai.

Selain itu, Hasto menilai di tengah sistem internasional yang anarkis tersebut, PBB harus direformasi, sehingga dunia bebas dari segala bentuk penjajahan.

“Teori geopolitik Bung Karno tersebut senantiasa relevan. Di dalam perspektif geopolitik Soekarno, kebijakanan luar negeri dan kebijakan pertahanan harus ada dalam satu kesatuan," jelas Hasto.

Masalahnya, lanjut Hasto, spirit imajinasi geopolitik Soekarno itulah yang saat ini tampaknya luntur.

Sehingga, Hasto merekomendasikan agar seluruh kontruksi pemikiran geopolitik Soekarno harus menjadi landasan kebijakan luar negeri dan pertahanan negara.

“Agar kita mampu menggunakan instrumen national power dalam tujuh variabel Bung Karno itu, deni memperjuangkan kepentingan Indonesia,” tuturnya.

Begitu pun terhadap persoalan di Timur Tengah, semenanjung Korea dan Afghanistan, terlihat keaktifan Indonesia pasca Soekarno itu meluntur.

Baca juga: Bakal Diuji Megawati di Sidang Doktoral, Hasto: Jadi Deg-degan

Indonesia, menurut Hasto, lebih banyak dalam lingkup di Asean.

“Seharusnya kita bergerak aktif membela negara-negara yang diperlakukan tidak adil,” ungkap Hasto.

Dia mengatakan, dalam pidato "To Buid The World A New" Bung Karno sudah mengatakan masa depan dunia tidak bisa ditentukan dengan negara yang punya hak veto.

Lebih dari 190 negara menjadi anggota PBB, seharusnya tidak boleh dikalahkan 5 negara yang punya hak veto.

“Karena itu, geopolitik Soekarno sangat relevan dan menjadi dasar dari kebijakan pertahanan dan luar negeri kita,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com