Salah satu teknologi tersebut adalah next generation sequencing (NGS) yang berfungsi sebagai alat preparasi otomatis. Alat ini merupakan satu-satunya di Indonesia.
“Setelah dua tahun menghadapi krisis pandemi Covid-19, kini kita harus beradaptasi dengan kehidupan. Maka dari itu, BIN menginisiasi pembentukan Medical Intelligence Wangsa Avatara yang diawasi oleh sumber daya manusia (SDM) mumpuni dan peralatan canggih,” kata Budi.
Fasilitas lain milik Wangsa Avatara adalah laboratorium Biosafety Level 3 (BSL 3) dan BSL 2. Kedua fasilitas tersebut sudah bersertifikat World Biohaztec sehingga memenuhi standar biosafety dan biosecurity level dunia.
Pada laboratorium BSL 3, para peneliti dapat melakukan kultur penyakit berbahaya, seperti virus lassa fever, MERS, nipah, rift valley fever, dan demam berdarah.
Selain itu, laboratorium BSL 3 juga bisa digunakan para peneliti untuk menyimpan kultur sel, virus, dan materi genetik penyakit infeksius dengan aman.
Kemudian, pada laboratorium BSL 2, peneliti dapat mengisolasi dan mengidentifikasi patogen penyebab penyakit, baik bakteri, virus, maupun jamur. Peneliti juga bisa meriset senyawa atau obat untuk mengobati penyakit tersebut.
Presiden ke-5 Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri yang hadir dalam peresmian tersebut mengatakan, keberadaan fasilitas terbaru itu diharapkan dapat menjadikan BIN sebagai insan prajurit bangsa dan memiliki pemikiran seperti Bung Karno.
“BIN harus selalu siap dalam medan tugas apa pun dan harus bekerja tanpa kenal lelah. BIN juga harus rela berkorban dan pantang menyerah hingga titik darah penghabisan,” ucap Megawati yang hadir sebagai inspektur upacara peresmian fasilitas terbaru BIN.
Ia juga menyampaikan bahwa ilmu harus bisa terus dialirkan kepada para putra-putri bangsa. Dengan begitu, para taruna-taruni yang telah diterima BIN dapat terus mengasah kemampuan.
“Seperti Bung Karno, beliau selalu mengajarkan kepada semua putra-putrinya betapa penting pendidikan. Kemudian, ilmu juga perlu diasah agar manusia menjadi mumpuni dan selaras,” jelas Megawati.
Untuk diketahui, peresmian tersebut juga dihadiri Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkopolhukam) Mahfud MD, dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Hadir pula Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, dan Menteri Kesehatan Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Selanjutnya, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa beserta seluruh kepala Staf, Jenderal (Purn) Hendropriyono, dan Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.