Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Uang Saku "Cashless" bagi Jemaah Haji 2022, BPKH: Sebelumnya Banyak yang Tercecer

Kompas.com - 31/05/2022, 16:12 WIB
Mutia Fauzia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tahun ini akan mengujicobakan pemberian uang saku untuk biaya hidup kepada jemaah haji dalam bentuk non-tunai atau cashless.

Lantaran masih dalam tahap uji coba, skema uang saku secara non-tunai ini baru akan diberlakukan kepada beberapa jemaah.

Kepala Divisi Penghimpunan BPKH Muhammad Thabrani Nuril Anwar menjelaskan, uji coba pemberian uang saku secara cashless dilakukan lantaran di tahun-tahun sebelumnya, banyak jemaah haji yang mengeluhkan uang tunai riyal Arab Saudi yang mereka terima tercecer hingga hilang.

"Kita berharap bila ini kelak dapat sukses dan dijalankan, ada terobosan baru di mana jemaah haji sebelumnya banyak mengeluh, mereka tercecer riyal, ada juga yang belum pernah mengetahui bentuk fisiknya riyal tersebut, jadi kadang ada kesalahpahaman," ujar Nuril dalam diskusi yang ditayangkan di YouTube resmi FMB 9, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: BPKH Uji Coba Uang Saku Cashless untuk Jemaah Haji 2022

Untuk diketahui, jumlah nilai uang saku yang akan diterima jemaah haji pada musim haji tahun ini sebesar 1.500 riyal Arab Saudi atau setara dengan sekitar Rp 5,8 juta.

Bagi jemaah yang menerima dalam bentuk tunai, maka uang saku tersebut akan diberikan ketika berada di asrama haji menjelang keberangkatan.

Sementara jemaah yang menerima dalam bentuk non-tunai, akan diberikan senilai 1.000 riyal Arab Saudi dan dimasukkan ke dalam rekeningnya masing-masing. Sisa 500 riyal diberikan secara tunai.

"Ini bila sukses dilaksanakan menjadi salah satu jalan keluar bagi jemaah haji untuk melakukan transaksi, bisa melakukan penarikan di mesin-mesin ATM di Arab Saudi dan di merchant-merchant di Tanah Suci," ujar Nuril.

Baca juga: Tertunda 2 Tahun karena Pandemi, 1.167 Calon Jemaah Haji Asal Kabupaten Bandung Berangkat Mulai Juni

Untuk menjalankan program ini, BPKH telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan bank penerima setoran (BPS) BPIH untuk menyalurkan uang saku kepada jemaah haji dalam bentuk non-tunai.

Nuril pun menjelaskan, sebenarnya program uang saku non-tunai bagi jemaah haji ini telah diinisiasi sejak tahun 2019 lalu.

Namun demikian, realisasi baru dilakukan tahun ini lantaran penundaan keberangkatan jemaah haji akibat pandemi Covid-19.

"Dan berharap tahun ini bisa dilaksanakan walau memang masih uji coba," kata Nuril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com