Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Buya Syafii Ubah Pandangan Saya Tentang Ideologi dan Beragama

Kompas.com - 27/05/2022, 13:23 WIB
Irfan Kamil,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengenang sosok mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif.

Diberitakan, Buya Syafii Maarif meninggal pagi tadi, Jumat (27/5/2022), di Yogyakarta.

“Yang paling dikenang itu perubahan pandangan saya tentang ideologi dan cara beragama, itu saat saya ikut Buya Safii Maarif,” ujar Mahfud dalam breaking news Kompas TV, Jumat (27/5/2022).

Mahfud menuturkan, dulunya Buya Safii merupakan sosok pribadi yang termasuk kelompok islam garis keras.

Baca juga: Kenang Buya Syafii, Anwar Abbas: Jangan Coba-coba Iming-imingi Beliau Kemewahan

Syafii Maarif, kata Mahfud, dulunya bahkan pernah mempertanyakan kenapa Indonesia tidak menjadi negara islam.

“Saya juga pas jadi mahasiswa dan dosen muda juga begitu, tetapi ketika Pak Syafii Maarif pulang dari AS pikirannya berubah total gitu ya,” ucap Mahfud.

“Dia mengatakan Islam ajarkan toleransi, Islam mengajarkan keterbukaan, Islam mengajarkan kosmopolitanisme, kewargaan antar umat manusia,” tuturnya.

Dengan nilai-nilai itu, lanjut Mahfud, Buya Syafii mengajarkan orang-orang di sekitarnya untuk menjadi manusia yang terbuka dan toleran terhadap perbedaan.

Syafii Maarif, ujarnya, juga menilai bahwa Ideologi Pancasila merupakan dasar negara yang paling tepat diterapkan di Indonesia.

“Kita harus terbuka terhadap perbedaan, harus toleran dan Pancasila bagi dia, bagi Buya Safii adalah dasar negara yang paling tepat,” kata Mahfud.

Baca juga: Buya Syafii Wafat, Jokowi Melayat ke Masjid Kauman Yogyakarta

“Cara hidup saya dulunya seperti itu, saya ingin Islam ini mayoritas kenapa tidak menjadi dasar negara dan menentukan jalan negara, tetapi sama dengan Buya Safii yang dia ceritakan hidupnya dulu begitu kemudian menjadi orang yang toleran. Itu sama juga dengan Gus Dur sama dengan Amien Rais. semua sudah lebih terbuka, lebih sadar bahwa negara ini kosmoplit, sehingga kita harus hidup secara sederajat,” lanjutnya.

Buya Syafii Maarif wafat di DI Yogyakarta pada Jumat (27/5/2022) pagi. Kabar tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Pada keterangan tertulisnya, Haedar mengatakan, sosok yang akrab disapa Buya Syafii tersebut meninggal di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com