JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan (PDI-P) diminta tak terlalu percaya diri untuk menghadapi kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebut pihaknya bisa mengusung capres dan cawapres sendiri tanpa membentuk koalisi.
“Mungkin dia (Hasto) ingin menyemangati kader-kadernya, dia ingin membuktikan masih ada peluang, tapi saya lebih pesimistis melihat PDI Perjuangan sekarang,” tutur Firman pada Kompas.com, Jumat (20/5/2022).
Ia menilai PDI-P tak mungkin kuat menghadapi kontestasi Pilpres 2024 tanpa membentuk koalisi.
Baca juga: Sinyal Kekhawatiran PDI-P di Balik Koalisi Dini Golkar-PAN-PPP
Firman mengungkapkan beberapa alasannya, pertama, sosok Ketua DPR Puan Maharani yang digadang-gadang bakal dicalonkan PDI-P belum cukup diterima publik.
“Kalau Puan yang dicalonkan ini enggak realistis. Sudah beberapa kali diujicobakan melalui poling enggak nanjak juga suaranya (elektabilitasnya),” sebut dia.
Kedua, lanjut Firman, tidak kompaknya faksi di internal partai. Sebab masih banyak pihak di PDI-P yang menginginkan agar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung untuk menggantikan Presiden Joko Widodo.
“Bahkan suara-suara internal itu sudah mulai kedengaran patah arang dan juga ada yang semacam disorientasi karena hatinya sebenarnya memilih Ganjar,” jelasnya.
Ketiga, sosok Jokowi tak bisa lagi dipakai untuk promosi dan mendulang suara.
“Jangan lupa dulu masih ada kaitan dengan Jokowi, orang-orang memilih PDI Perjuangan karena diakar rumput salah satu jualannya ya Jokowi,” kata Firman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.