Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Disarankan Tak Terlalu Percaya Diri Hadapi Pilpres 2024

Kompas.com - 20/05/2022, 20:25 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan (PDI-P) diminta tak terlalu percaya diri untuk menghadapi kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebut pihaknya bisa mengusung capres dan cawapres sendiri tanpa membentuk koalisi.

“Mungkin dia (Hasto) ingin menyemangati kader-kadernya, dia ingin membuktikan masih ada peluang, tapi saya lebih pesimistis melihat PDI Perjuangan sekarang,” tutur Firman pada Kompas.com, Jumat (20/5/2022).

Ia menilai PDI-P tak mungkin kuat menghadapi kontestasi Pilpres 2024 tanpa membentuk koalisi.

Baca juga: Sinyal Kekhawatiran PDI-P di Balik Koalisi Dini Golkar-PAN-PPP

Firman mengungkapkan beberapa alasannya, pertama, sosok Ketua DPR Puan Maharani yang digadang-gadang bakal dicalonkan PDI-P belum cukup diterima publik.

“Kalau Puan yang dicalonkan ini enggak realistis. Sudah beberapa kali diujicobakan melalui poling enggak nanjak juga suaranya (elektabilitasnya),” sebut dia.

Kedua, lanjut Firman, tidak kompaknya faksi di internal partai. Sebab masih banyak pihak di PDI-P yang menginginkan agar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung untuk menggantikan Presiden Joko Widodo.

“Bahkan suara-suara internal itu sudah mulai kedengaran patah arang dan juga ada yang semacam disorientasi karena hatinya sebenarnya memilih Ganjar,” jelasnya.

Ketiga, sosok Jokowi tak bisa lagi dipakai untuk promosi dan mendulang suara.

“Jangan lupa dulu masih ada kaitan dengan Jokowi, orang-orang memilih PDI Perjuangan karena diakar rumput salah satu jualannya ya Jokowi,” kata Firman.

Terakhir, PDI-P juga mesti mewaspadai narasi-narasi negatif yang muncul di masyarakat akhir-akhir ini.

“Image partai jadi berkurang karena kasus korupsi, terakhir komentar-komentar Ibu Mega yang agak nyinyir ke masyarakat banyak,” ucap Firman.

“Ini kan sesuatu yang bergerak di otak pemilih saat ini. Kalau tidak hati-hati dan ditangkap oleh PDI Perjuangan akan berbahaya,” tutupnya.

Diketahui Hasto Kristiyanto menegaskan pihaknya belum memikirkan untuk membentuk koalisi dengan partai politik (parpol) lain.

Ia mengatakan PDI Perjuangan punya modal kuat berupa dukungan masyarakat, sehingga bisa mengusung capres dan cawapresnya sendiri.

Baca juga: PDI-P Dinilai Harus Berkoalisi di Pilpres 2024

Di sisi lain jika mengacu pada Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, hanya parpol atau gabungan parpol dengan perolehan minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen dari suara sah nasional pada pemilu legislatif (Pileg) sebelumnya yang bisa mengusung capres dan cawapresnya sendiri.

Maka PDI Perjuangan menjadi satu-satunya parpol yang dapat mengajukan calonnya sendiri dalam Pilpres 2024 tanpa perlu membangun koalisi.

Sebab dalam Pileg 2019, PDI Perjuangan mendapatkan 128 kursi atau sebesar 22,2 persen dari total 575 kursi di Senayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com