Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC Maret 2022: Pemilih PDI-P Cenderung Pilih Ganjar Ketimbang Puan

Kompas.com - 07/04/2022, 17:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas mengungkapkan hasil survei mengenai pemilih PDI-P terhadap elektabilitas calon presiden (capres).

Dalam temuan survei, disebutkan bahwa para pemilih PDI-P cenderung memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Dalam setahun terakhir, dukungan massa PDI-P kepada Ganjar naik dari 20,1 persen pada Maret 2021 menjadi 34,2 persen pada Maret 2022,” kata Sirojudin dalam rilis survei yang ditayangkan di channel YouTube, Kamis (7/4/2022).

Baca juga: SMRC: PDI-P dan PKS Kecil Kemungkinan Berkoalisi di Tingkat Nasional

Selain Ganjar, SMRC juga mengungkapkan kecenderungan pemilih PDI-P mendukung elite partai berlambang banteng moncong putih itu, misalnya Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Sirojudin mengatakan, kecenderungan dukungan massa pemilih PDI-P pada Puan Maharani dalam satu tahun terakhir tidak banyak berubah, yaitu, 1,3 persen pada Maret 2021 dan 1,9 persen pada Maret 2022.

Sementara itu, kecenderungan dukungan massa pemilih PDI-P pada Prabowo Subianto menurun dari Maret 2021 ke Maret 2022.

Baca juga: KPK Apresiasi Kinerja Ganjar Pranowo Cegah Tindak Korupsi di Pemprov Jateng

Dalam paparan SMRC, tren dukungan massa pemilih PDI-P pada Prabowo menurun dari Maret 2021 sebanyak 11,6 persen menjadi 11,1 persen.

Kemudian, dalam paparan SMRC, tren dukungan massa pemilih PDI-P pada Anies Baswedan cenderung meningkat.

Tren dukungan itu meningkat, dari Maret 2021 sebesar 5,2 persen menjadi 7,2 persen pada Maret 2022.

Baca juga: Survei SMRC: Wacana Menunda Pemilu Ditolak Mayoritas Pemilih Jokowi-Maruf dan Partai Politik

Adapun survei SMRC dilakukan pada 13-20 Maret 2022 dengan 1.027 responden yang berhasil diwawancarai dengan baik. Responden dipilih dengan metode multistage random sampling.

Margin of error hasil survei lebih kurang 3,12 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com