Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Akademisi

Platform publikasi karya akademik dari akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta untuk khalayak luas demi Indonesia yang semakin maju.

Dialektika Antar-generasi dalam Mudik

Kompas.com - 19/04/2022, 12:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun jika dilihat lebih dalam, terdapat sebuah kecenderungan pada generasi lebih muda yang mulai kehilangan romantisasi pada ritual tahunan ini.

Khususnya pada generasi millenial (kelahiran 1982 – 1994) dan generasi Z (kelahiran 1995 – 2010).

Mereka sesungguhnya mengantisipasi libur mudik dengan positif karena dapat beristirahat dari rutinitas sehari-hari, tetapi memiliki antipati atas beberapa interaksi interpersonal yang kemungkinan besar akan mereka alami pada saat kembali ke kampung halaman.

Anggota keluarga besar akan berkumpul pada saat mudik. Hal tersebut berarti mereka akan kembali menghadapi perbincangan yang bersifat intrusif atas keputusan personal.

Misalnya pertanyaan ‘Kapan menikah?’ bagi mereka yang lajang. Atau ‘Kapan punya anak?’ bagi mereka yang baru saja menikah.

‘Kapan hamil anak kedua?’ bagi mereka yang sudah punya anak satu. ‘Mengapa tidak bekerja di institusi tertentu?’ bagi mereka yang sudah bekerja.

Pertanyaan-pertanyaan ini sekilas dianggap wajar bagi penanyanya, tetapi bagi mereka yang menerima pertanyaan, dianggap sebagai sebuah intrusi.

Dialektika komunikasi interpersonal lintas generasi

Dari sudut pandang antropologi, mudik adalah sebuah instrumen untuk menjaga keterikatan seseorang dengan masa lalunya, seperti asal daerah, budaya dan nilai-nilainya (Yulianto, 2011).

Saat berkumpul bersama dengan keluarga besar di daerah asal sesungguhnya merupakan momentum untuk memperkuat identitas budaya seseorang.

Mudik juga merupakan ruang terjadinya komunikasi interpersonal lintas generasi. Mereka yang sehari-harinya terpisah lingkaran sosial masing-masing seperti komunitas, tempat tinggal, kantor dan lain-lain, dipertemukan lewat ritual mudik secara fisik selama beberapa hari.

Anggota keluarga yang tadinya hanya berinteraksi ringan lewat media sosial dan aplikasi perpesanan, mengalami perubahan pola komunikasi secara drastis menjadi tatap muka dan intens.

Sebagai masyarakat timur yang meninggikan kolektifitas, adanya ruang dan kesempatan untuk berkumpul bersama dianggap sebagai hal yang baik untuk solidaritas dan kekeluargaan.

Akan tetapi, perlu disadari bahwa masing-masing generasi memiliki karakter dan preferensi khusus dalam melakukan komunikasi interpersonal.

Ketika generasi yang lebih tua bertanya terkait keputusan pribadi dalam kehidupan seseorang, hal tersebut merupakan manifestasi nilai orientasi kolektivitas yang diyakininya.

Masyarakat yang berorientasi kolektif memiliki kepentingan untuk menjaga harmoni kelompoknya – adanya perbedaan pemahaman atas hal-hal seperti pernikahan, karir, status sosial akan cenderung dianggap mengganggu harmoni kolektif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com