Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Akademisi

Platform publikasi karya akademik dari akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta untuk khalayak luas demi Indonesia yang semakin maju.

Dialektika Antar-generasi dalam Mudik

Kompas.com - 19/04/2022, 12:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Maka mereka memiliki ekspektasi tertentu mengenai keputusan pribadi anggota kelompoknya, seperti kapan usia yang tepat untuk menikah, institusi yang layak untuk bekerja, kapan memiliki keturunan dan sebagainya.

Lebih lanjut, ekspektasi ini memiliki asosiasi yang erat dengan visi atas rasa aman di masa depan; dengan segera menikah, memiliki keturunan dan bekerja di institusi tertentu, orang tersebut dianggap lebih memiliki keamanan secara ekonomi.

Di sisi lain, generasi millenial dan Z melihat adanya pertimbangan lain dalam menentukan keputusan hidup.

Mereka sadar dengan adanya kepentingan untuk menjaga kesejahteraan di tingkat individu dan melihatnya secara lebih kritis.

Lahir di era digital dan lebih mahir dalam memahami perkembangan teknologi, generasi ini cenderung lebih bisa berdamai dengan perbedaan realitas dan ekspektasi; bahwa ekspektasi tidak harus bisa terwujud dalam realitas (McKinsey, 2018).

Sehingga hal-hal yang oleh generasi yang lebih tua dianggap sebagai pencapaian yang harus segera diperoleh, tidak selalu menjadi prioritas bagi generasi millenial dan Z.

Perbedaan kepentingan dalam sebuah hubungan interpersonal antar generasi saat mudik ini dapat dipahami berdasarkan teori dialektika relasional.

Menurut Baxter (2010) dan DeVito (2018), pihak yang berinteraksi di dalam sebuah hubungan interpersonal akan mengalami tarik ulur kepentingan pada berbagai dialektika.

Sebagai contoh, ketika anggota generasi yang lebih tua menanyakan “kapan menikah?” pada yang lebih muda, komunikasi interpersonal dibangun untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai yang berhubungan dengan kolektifitas.

Sementara di sisi lain, generasi yang lebih muda memilih untuk menghindari pertanyaan ini karena mereka merasa bahwa pertanyaan tersebut bersifat personal dan tidak perlu diketahui oleh orang lain, atau dengan kata lain, berorientasi pada individu itu sendiri.

Terjadi negosiasi kepentingan antara orientasi otonomi (kuasa independen individu) dan koneksi (menjaga hubungan untuk kolektifitas) dalam interaksi yang terjadi (DeVito, 2018).

Idealnya, masing-masing individu bisa berada di titik tengah di mana mereka bisa menjalin relasi dan menjaga independensi.

Akan tetapi tujuan ini akan sulit tercapai mengingat karakteristik dan nilai yang sudah dipegang erat oleh masyarakat berbudaya Timur.

Akan sangat baik jika masing-masing generasi mampu menyadari kepentingannya dan menurunkan egonya.

Mereka dari generasi Z dan milenial tidak perlu sepenuhnya menolak perspektif generasi yang lebih tua, tetapi sebaliknya, generasi yang lebih tua juga perlu menyadari bahwa generasi muda ini juga memiliki prioritasnya sendiri.

Dengan saling mendengarkan dan mengedepankan pembicaraan yang hangat, momen mudik menjadi semakin berharga dan justru berdampak positif pada ikatan kolektif keluarga.

*Meganusa Ludvianto, MCommun, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com