Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Partai Demokrat, "Bintang Mercy" yang Lambungkan Nama SBY

Kompas.com - 05/04/2022, 06:10 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat merupakan salah satu partai politik di Indonesia.

Namanya begitu gemilang di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Berdiri lebih dari dua dekade, hingga kini Demokrat masih eksis di panggung perpolitikan tanah air.

Sejarah Demokrat

Dikutip dari laman resmi Demokrat, berdirinya partai berlambang bintang mercy ini dilandasi atas inisiatif SBY yang terilhami dari kekalahannya pada pemilihan calon wakil presiden dalam Sidang MPR tahun 2001.

Dari kekalahan itu, sejumlah pihak merasa terpanggil untuk memikirkan bagaimana supaya SBY bisa menjadi pemimpin bangsa. Bukan hanya sebagai wakil presiden, namun presiden RI.

Baca juga: Menelaah 3 Alasan Peluang Koalisi Demokrat-Nasdem Terbuka Lebar

Atas gagasan tersebut, beberapa orang, yang salah satunya Vence Rumangkang, menyatakan dukungannya untuk SBY maju ke kursi presiden.

Untuk mewujudkan cita-cita itu, jalan satu-satunya adalah mendirikan partai politik.

Pada 12 Agustus 2001, diadakan rapat yang dipimpin langsung oleh SBY. Rapat tersebut membentuk tim pelaksana yang mengadakan pertemuan membahas persiapan pembentukan partai.

Tim itu terdiri dari Vence Rumangkang, Yani Wahid, Achmad Kurnia, Adhiyaksa Dault, Baharuddin Tonti, dan Shirato Syafei.

Baca juga: Ditanya soal Jadi Capres, AHY Pilih Fokus Persiapkan Demokrat Menang Pemilu

Pada tanggal 19 Agustus 2001, SBY memimpin langsung pertemuan. Inilah yang menjadi cikal bakal pendirian dari Partai Demokrat.

Setelah melalui proses perumusan yang panjang, pada 10 September 2001 Partai Demokrat mendaftarkan diri ke Departemen Kehakiman dan HAM.

Kemudian, 25 September 2001, terbit Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Nomor M.MU.06.08.-138 tentang pendaftaran dan pengesahan Partai Demokrat.

Dengan surat keputusan tersebut, Partai Demokrat telah resmi menjadi salah satu partai politik di Indonesia.

Selanjutnya, 9 Oktober 2001, Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan Lembaran Berita Negara Nomor 81 Tahun 2001 tentang Pengesahan Partai Demokrat dan Lambang Partai Demokrat.

Puncaknya, 17 Oktober 2002, Demokrat mendeklarasikan diri sebagai partai politik dan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakenas) pertama pada 18-19 Oktober 2002 dihadiri Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat seluruh Indonesia.

Para pimpinan

Kursi ketua umum Demokrat pertama kali diduduki oleh Subur Budhisantoso. Ia menjabat selama 2001-2005.

Setelah Subur, jabatan ketua umum diemban oleh Hadi Otomo yang menjabat selama 2005-2010.

Baca juga: Elektabilitas Demokrat Terus Naik, AHY Minta Kader Jangan Cepat Puas

Pada 2010, jabatan Hadi berakhir dan digantikan oleh Anas Urbaningrum. Namun, pada 2013, Anas terjerat kasus korupsi, sehingga posisi ketua umum dilimpahkan ke SBY.

Cukup lama SBY mengemban jabatan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, yakni 2013-2020. Setelahnya, kekuasaan tersebut jatuh ke putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat masa bakti 2020–2025 pada 15 Maret 2020 dalam Kongres ke-V Partai Demokrat.

Suara di pemilu

Partai Demokrat memulai debutnya di Pemilu Legislatif pada tahun 2004 dengan meraih 7,45 persen atau 8.455.225 suara. Angka itu dikonversikan menjadi 57 kursi DPR.

Dengan perolehan tersebut, Partai Demokrat meraih peringkat ke-5 Pileg 2004.

Baca juga: Demokrat Optimistis AHY Bisa Maju di Pilpres meski Elektabilitasnya Masih 3,7 Persen

Pada penampilan perdananya di Pilpres 2004, Demokrat berhasil menjadi partai penguasa setelah mengusung pasangan SBY dan Jusuf Kalla.

Pasangan ini berhasil mengalahkan Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi dengan perolehan 60,62 persen atau 69.266.350 suara.

Partai Demokrat kian berjaya pada Pileg 2009. Saat itu, Demokrat berhasil menjadi partai pemenang dengan memperoleh 26,4 persen atau 21.703.137 suara yang dikonversikan menjadi 150 kursi di DPR.

Bersamaan dengan itu, SBY kembali maju sebagai calon presiden periode kedua. Ia berpasangan dengan Boediono.

Keduanya berhasil memenangkan pertarungan dengan mendapat 60,80 persen suara, mengalahkan pasangan Megawati-Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla-Wiranto.

Baca juga: Profil Susilo Bambang Yudhoyono, dari Militer hingga ke Kursi Presiden

Pada Pemilu 2014, perolehan suara dan kursi di DPR untuk Partai Demokrat turun. Demokrat harus puas di posisi ke-4 dari 10 partai di DPR dengan perolehan 10,19 persen atau 12.728.913 suara.

Pada Pemilu 2019, lagi-lagi popularitas Demokrat lesu. Demokrat menempati posisi ke-7 dari 9 partai di DPR dengan perolehan 7,77 persen atau 10.876.507 suara.

Visi dan misi

Visi Demokrat untuk Indonesia masa depan:

  1. Indonesia menjadi negara maju di abad 21.
  2. Indonesia menjadi negara kuat di tahun 2045.
  3. Indonesia menjadi emerging economy di tahun 2030.

Visi untuk Demokrat masa depan:

  1. Kuat, berintegritas dan berkapasitas.
  2. Relevan dan adaptif dengan perkembangan zaman.
  3. Konsisten pada nilai, idealisme dan platform perjuangan partai yang menjunjung tinggi perdamaian, keadilan, kesejahteraan, demokrasi dan kelestarian lingkungan.
  4. Menyatu dengan rakyat dan terus memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat.
  5. Mempertahankan jati diri sebagai partai nasionalis-religius, partai terbuka, partai tengah, partai pluralis dan partai pro rakyat kecil.

Baca juga: Sejarah Partai Demokrat...

Misi

Sebagai salah satu kekuatan politik nasional, Partai Demokrat berpartisipasi dan berkontribusi dalam kehidupan bernegara dan pembangunan nasional, menuju terwujudnya Indonesia yang makin maju, makin damai, makin adil, makin sejahtera dan makin demokratis.

Sebagai partai politik, Partai Demokrat mengemban misi sebagai berikut:

  1. Memenangkan pemilihan umum pada tingkat nasional, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden dan wakil presiden.
  2. Memenangkan pemilihan umum tingkat daerah, baik pemilu legislatif maupun pemilu kepala daerah.
  3. Mempersiapkan kader-kader Demokrat untuk maju sebagai peserta pemilihan umum, baik pusat maupun daerah, baik legislatif maupun eksekutif.
  4. Menjalin komunikasi secara berkelanjutan dengan rakyat guna mengetahui persoalan, harapan dan aspirasi mereka, untuk selanjutnya diperjuangkan di berbagai medan pengabdian dan penugasan partai.
  5. Menjalankan kehidupan internal partai sesuai dengan undang-undang dan anggaran dasar serta anggaran rumah tangga, menuju masa depan Partai Demokrat yang makin kuat, makin modern, makin dicintai rakyat dan makin kontributif bagi pembangunan bangsa.

Struktur organisasi

Ketua umum: Agus Harimurti Yudhoyono
Wakil Ketua Umum

  • Benny Kabur Harman
  • Edhie Baskoro Yudhoyono
  • Yansen Tipa Padan
  • Vera Febyanthy Rumangkang
  • Willem Wandik
  • Marwan Cik Asan

Sekretaris Jenderal: Teuku Riefky Harsya
Wakil Sekretaris Jenderal:

  • Andi Timo Pangerang
  • Putu Supadma Rudana
  • Renanda Bachtar
  • Ingrid Kansil
  • Muhammad Rifai Darus
  • Siti Nur Azizah
  • Jansen Sitindaon
  • Imelda Sari
  • H. Irwan
  • Agust Jovan Latuconsina

Bendahara Umum: Renville Antonio
Wakil Bendahara Umum:

  • Eka Putra
  • Lasmi Indaryani
  • Tatyana S. Sutara
  • Chairul Yaqin Hidayat
  • Edwin Jannerli Tandjung
  • Bramantyo Suwondo
  • Indyastari Wikan
  • Lokot Nasution

Direktur Eksekutif: Sigit Raditya
Kepala Departemen:

  • Departemen Luar Negeri dan Keamanan Nasional: Didi Irawadi Syamsuddin
  • Departemen Politik dan Pemerintahan: Umar Arsal
  • Departemen Hukum dan HAM: Didik Mukrianto Departemen Pertanian, Kehutanan dan Kemaritiman: Muslim
  • Departemen Infrstruktur dan Perhubungan: Michael Wattimena
  • Departemen Perindustrian, Perdagangan dan Investasi: Linda Megawati
  • Departemen Energi, Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi: Rusda Mahmud
  • Departemen Agama dan Sosial: RA Munawar Fuad, Noeh
  • Departemen Kesehatan dan Ketenagakerjaan: Aliyah Mustika Ilham
  • Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pariwisata dan Pemuda: Dede Yusuf
  • Departemen Perekonomian Nasional: Sartono Hutomo Kepala Badan
  • Badan Pemenangan Pemilu: Andi Arief
  • Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan: Herman Khaeron
  • Badan Penelitian dan Pengembangan: Herzaky Mahendra Putra
  • Badan Komunikasi Strategis: Ossy Dermawan
  • Badan Doktrin, Pendidikan dan Latihan: Yudha Pratomo Mahyudin
  • Badan Pembinaan Jaringan Konstituen: Zulfikar Hamonanga
  • Badan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat: Ali Mohamad Johan
  • Badan Hukum dan Pengamanan Partai: MM Ardy Mbalembout
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com