Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Meski Kasus Covid-19 Melandai, Masyarakat Harus Tetap Patuhi Prokes Selama Ramadhan

Kompas.com - 02/04/2022, 15:56 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, tahun ini adalah tahun ketiga umat muslim Indonesia menjalankan ibadah puasa Bulan Ramadan di tengah pandemi Covid-19.

Adapun pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada 3 April 2022.

Menag berpesan agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) selama Ramadan.

"Pada tahun ini, momen Ramadhan masih dalam suasana pandemi Covid-19. Meski telah melandai, namun mari kita tetap menjaga diri dengan terus meningkatkan kesadaran tentang kebersihan dan kesehatan," kata Yaqut dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/4/2022).

Baca juga: Menag Imbau Pelaksanaan Tarawih hingga Pengajian Saat Ramadhan Perhatikan Prokes

Yaqut mengatakan, bulan Ramadhan ini juga menjadi momentum bangsa Indonesia bangkit dari pandemi.

Ia juga berharap dengan adanya solidaritas kemanusiaan dan ketaatan protokol kesehatan selama bulan Ramadan, menjadikan bulan suci ini memberikan dampak besar bagi bangsa.

"Ramadan karim, momentum bangkit dari pandemi untuk kemajuan NKRI. Atas nama Kementerian Agama, saya mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1443 H/2022 M," ucap Menag.

Baca juga: Pemerintah dan Muhammadiyah Beda soal 1 Ramadhan, Menag: Itu Biasa, Sikapi sebagai Rahmat

Lebih lanjut, Yaqut mengajak umat muslim mejadikan Ramadhan sebagai momentum untuk memperbaiki diri, memperkuat solidaritas, dan membersikan residu manusiawi.

Menurutnya, solidaritas dengan sesama manusia dapat terwujud bila seseorang mampu menghilangkan kesombongan dari dirinya.

"Adalah kesombongan ketika menganggap diri kita lah yang paling benar, sementara orang lain selalu salah. Adalah kesombongan ketika menganggap diri kita yang paling jujur, sementara orang lain pasti berlaku curang," tutur Menag.

Baca juga: Anies Sebut Shalat Tarawih Bisa Digelar di Masjid, Syaratnya Taati Protokol Kesehatan

Gus Yaqut, sapaan akrabnya, berharap masyarakat dapat mengambil hikmah di bulan suci Ramadan untuk membersihkan residu manusiawi tersebut.

"Satu bulan ke depan di bulan Ramadan ini, di bulan yang penuh maghfirah, di bulan yang penuh ampunan, di bulan yang penuh hikmah dan pelajaran kita akan ditempa untuk membersihkan residu-residu manusiawi seperti itu," ujar Gus Yaqut

"Kita akan lihat nanti, apakah ibadah-ibadah kita selama di bulan Ramadhan ini tuntas. Apakah ibadah kita selama di bulan Ramadan ini mampu memetik segala pelajaran yang diberikan langsung oleh Allah SWT kepada kita," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com