Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Presiden 3 Periode, Demokrat: Pak Jokowi Harus Tegas Hentikan Manuver Politik Para Pembantunya

Kompas.com - 31/03/2022, 11:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil sikap tegas menghentikan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan tiga periode.

Hal tersebut dimintanya setelah menilai Jokowi belum menyatakan sikapnya dengan tegas untuk merespons wacana-wacana itu.

Diketahui, wacana-wacana itu juga dilontarkan oleh elite penguasa dan beberapa pimpinan partai politik koalisi.

"Jadi kami tegaskan, Pak Jokowi harus mengambil sikap tegas menghentikan manuver politik para pembantunya yang inkonstitusional," kata Kamhar kepada Kompas.com, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Jokowi Diminta Sampaikan Pernyataan Spesifik soal Jabatan 3 Periode

Kamhar berpendapat, penting bagi Jokowi untuk menuntaskan berbagai polemik mengenai perpanjangan masa jabatan presiden maupun penundaan pemilu.

Menurut dia, setelah mengungkapkan hal itu, Jokowi perlu fokus bekerja di sisa masa jabatannya.

"Fokus bekerja menunaikan janji-janjinya untuk rakyat di sisa masa jabatan," ujarnya.

Pernyataan Kamhar ini berkaca pada situasi politik yang terjadi beberapa waktu terakhir.

Ia mengemukakan, dua hari terakhir wacana presiden tiga periode kembali muncul.

Hal itu diungkapkan oleh para kepala desa yang mengatasnamakan asosiasi pemerintah desa Indonesia (Apdesi) yang menginginkan Jokowi kembali menjabat sebagai presiden.

Baca juga: Wacana Pemilu Ditunda dan Jokowi 3 Periode Terus Bergulir dari Pejabat, Istana juga Membiarkan...

Menurut Kamhar, hal ini semakin jelas menandakan bahwa elemen kekuasaan selama ini gencar mendorong agenda pelanggengan kekuasaan dengan berbagai alternatif skenario.

"Skenario pertama, pemilu tetap per 5 tahun tetapi ada penambahan periodesasi presiden menjadi 3 periode yang mulai bergulir ke publik sejak 2019 pasca Pilpres," ungkapnya.

Kemudian skenario kedua, penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden selama 3 tahun yang mulai bergulir 2021 yang lalu.

Skenario tersebut dinilai terus bergerilya dengan berbagai macam cara dan pendekatan untuk memastikan terjadinya pelanggengan kekuasaan.

Baca juga: Jokowi Ingin Lebih Lama Berkuasa?

Kamhar pun menyebut pihak-pihak yang menyuarakan penundaan pemilu dan Jokowi tiga periode sebagai gerakan "terorisme konstitusi".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com