Sebab, empat tersangka berinisial D, IL, DB, dan MF telah diringkus anggota Polda Metro Jaya pada Selasa.
Baca juga: Cara Hendry Susanto Tipu Para Investor Lewat Robot Trading Fahrenheit
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengungkapkan, tiga tersangka diringkus di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat, dan satu orang ditangkap di Alam Sutera, Tangerang.
Sejumlah barang bukti disita dalam penangkapan itu, antara lain mobil Lexus dan Toyota Fortuner, serta dua unit apartemen.
Auliansyah menuturkan cara para tersangka membujuk dan membuai para korban.
Pertama, disebutkan bahwa robot trading bisa memantau dan mengamankan uang yang diinvestasikan para member.
Baca juga: Robot Trading Fahrenheit Pakai Slogan Diam Duduk, Dapat Duit untuk Rayu Korban
“Jadi nanti robot ini bisa mengamankan uang masyarakat ini, tidak akan loss, tidak akan kalah, tidak akan hilang, jadi akan untung terus,” katanya.
Kedua, para tersangka membuai para korban dengan memberi tahu slogan robot trading Farenheit, yaitu “duduk, diam, dapat duit” atau D4.
Saat ini para tersangka dijerat dengan Pasal 28 Ayat 1, Pasal 27 Ayat 2 dan Pasal 45 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Dikutip dari Kontan, motif penipuan dalam robot trading Fahrenheit adalah operator membuat transaksi seolah-olah margin call (MC).
Margin call adalah peringatan dari broker atau sekuritas kepada investor untuk menambah modal ke rekening investasinya.
Kondisi itu terjadi saat nilai ekuitas nasabah nyaris habis karena adanya posisi merugi cukup parah dalam akunnya.
Jika hal itu terjadi, seorang trader harus menambah dana akun karena, kalau tidak, pihak broker dapat menutup paksa posisi trading-nya dalam kondisi stop out (rugi).
Aksi manipulasi margin call robot trading Fahrenheit menyebabkan deposit member habis terkuras.
Baca juga: Hendry Susanto Ditangkap, OJK Ungkap 11 Investasi Ilegal Robot Trading Selain Fahrenheit
Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, saat investor bertransaksi di robot trading abal-abal dan menggunakan broker yang tidak memiliki izin dari Bappebti, risiko margin call tidak bisa dihindari.
"Karena semua memang sudah direncanakan dari awal," kata Sutopo.
Bahkan, melakukan withdrawal atau penarikan dana oleh nasabah kemungkinan besar tidak bisa.
Begitu pun jika ingin memasang stop loss atau menghentikan transaksi yang merugi dalam perdagangan.
"Ini merupakan cara exit yang disengaja," kata Sutopo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.