Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Menuju Distrik Agats: Ibu Kota Kabupaten Asmat Papua yang Perlu 5 Jam via Jalur Laut

Kompas.com - 22/03/2022, 16:34 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

Tampak juga Pulau Tiga yang kini sudah tak berpenghuni. Dari kejauhan, pulau tersebut dipenuhi sejumlah pepohonan nan rindang.

Baca juga: Saat Jokowi Boncengkan Iriana Menembus Hujan di Agats, Asmat

Selain itu, salah satu pulau terpencil, yakni Pulau Ampero, juga sempat dilintasi saat perjalanan.

Adapun Kompas.com berangkat mulai pukul 06.30 WIT dan berhasil tiba di lokasi Pelabuhan Feri, Distrik Agats, sekitar pukul 11.30 WIT.

Sementara itu, perjalanan melalui udara juga masih terbatas. Pesawat perintis biasanya hanya tersedia pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu.

Kota Papan

Setibanya di lokasi, salah satu keunikan Distrik Agats terlihat dari mayoritas bentuk bangunan setiap gedung dan rumahnya.

Rata-rata bangunan di Agats berupa rumah panggung yang terbuat dari kayu dan papan. Kota Agats sendiri kerap dijuluki sebagai Kota Papan atau Kota Lumpur.

Salah satu warga setempat bernama Joko mengatakan jalanan di Distrik Agats dulu terbuat dari papan.

Kini, seiring dengan kemajuan di kota tersebut, jalan yang dari dulunya terbuat dari papan sudah mengalami perubahan dan diperkuat dengan bahan beton dan aspal.

Namun begitu, memang masih ada jalan dan rumah warga dan yang terbuat dari papan.

“Dulu papan semua (jalanan),” ujar warga tersebut.

Baca juga: Blusukan di Agats, Jokowi Boncengkan Iriana Naik Motor Listrik

Istilah "Kota Lumpur" muncul karena saat air laut mengalami pasang naik, wilayah di Distrik Agats akan dipenuhi lumpur.

Banyak warga yang membuat rumahnya berbentuk rumah panggung guna mengantisipasi lumpur dan air laut tersebut.

“Kalau air laut lagi pasang naik di jalan ini bisa cuma satu jengkal saja (bagian yang tak kena air),” imbuhnya.

Mayoritas warga di Distrik Agats juga merupakan nelayan yang mencari ikan ke laut.

Mirip seperti ibu kota pada umumnya, Distrik Agats sudah memiliki sejumlah tempat penginapan, sekolah, serta berbagai tempat makan.

Baca juga: KM Dewi Risky Karam di Muara Agats, 12 Awak Kapal Berhasil Dievakuasi

Salah satu hal menarik lainnya, tidak ada mobil di wilayah Distrik Agats. Masyarakat sehari-harinya hanya berkendara dengan berjalan kaki atau sepeda motor.

Salah satu motor yang dipergunakan di wilayah tersebut juga motor listrik merek Gesits yang banyak digunakan warga setempat.

Joko yang juga merupakan tukang ojek setempat telah menggunakan motor listrik ke wilayah Distrik Agats sejak beberapa tahun lalu.

“Baru empat tahun (pakai motor Gesits),” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com