Tutupi pemilik Binomo
Whisnu menyatakan pihaknya mengajak polisi di luar negeri mengusut dalang aplikasi Binomo.
Kerja sama, menurut dia, telah dilakukan dengan sejumlah negara, yakni Singapura, Amerika Serikat, Turki, serta Inggris.
"Kita ada dong, kita ada kerja sama melalui Divhubinter. Sudah kita lajukan melalui P to P, police to police juga melaui teman-teman dari PPATK," ungkap Whisnu.
Baca juga: KPK Ungkap Ada Pejabat Pemprov DKI Cairkan Cek Rp 35 Miliar Usai Pensiun
Adapun berdasarkan hasil pengembangan penyidik, server aplikasi Binomo diduga ada di luar negeri.
Kendati demikian, polisi menyatakan dalang dan pemain aplikasi Binomo ada di Indonesia.
“Server luar negeri, tapi main di sini juga, orang Indonesia lah. Tunggu waktu lah kita akan ungkap (dalang di balik aplikasi Binomo),” ucap Whisnu kepada wartawan, 1 Maret 2022.
Saat penyidik menanyakan Indra soal orang di balik Binomo, Indra Kenz mengaku tidak mengenal siapa dalang aplikasi itu.
Indra diduga menutupi identitas pengelola dan pemilik platform aplikasi Binomo.
“(Platform) Binomo itu dia (Indra) mengatakan, si Indra Kenz itu, dia mengatakan dia tidak kenal, dia menutupi,” kata Whisnu.
Dalam perkara ini, penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi dan menyita aset milik Indra Kenz seperti mobil Tesla, mobil Ferrari, serta 3 rumah di kawasan Medan, Sumatera Utara.
Total nilai aset yang disita berjumlah Rp 43,5 miliar, namun penyidik masih berproses menyita aset lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.