Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Children of God, Sekte yang Meresahkan Berujung Dilarang Pemerintah

Kompas.com - 13/03/2022, 07:11 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada hari ini tepat 38 tahun lalu pemerintah Indonesia resmi melarang sebuah kelompok bernama Children of God (CoG). Pemerintah menyatakan kegiatan dan ajaran kelompok itu termasuk ke dalam aliran sesat.

Seperti dikutip dari surat kabar Kompas pada 13 Maret 1984, pelarangan terhadap segala bentuk kegiatan sekte Children of God disampaikan oleh Jaksa Agung Ismail Saleh. Dia membacakan langsung Keputusan Jaksa Agung Nomor 058/3/1984 tertanggal 12 Maret 1984.

Dalam surat keputusan itu, Kejaksaan Agung melarang seluruh peredaran segala jenis materi dan kegiatan yang berkaitan dengan Children of God.

"Semua yang memiliki, menyimpan, mengedarkan, memperdagangkan, dan mencetak barang-barang tersebut untuk menyerahkannya kepada Kejaksaan Negeri atau Kejaksaan Tinggi setempat," demikian isi surat keputusan yang dibacakan Ismail Saleh.

Baca juga: Kemenag Dalami Dugaan Aliran Sesat yang Beredar di Kota Palopo

Saleh membacakan surat keputusan itu di hadapan para pemimpin redaksi dan petinggi dari Badan Koordinasi Intelijen Negara (sekarang Badan Intelijen Negara), Polri, Departemen Penerangan (kini Kementerian Komunikasi dan Informatika), dan Departemen Agama.

"Barangsiapa menyimpan, memiliki, mengumumkan, menyampaikan, menyebarkan, menempelkan, memperdagangkan dan mencetak kembali barang cetakan yang terlarang itu, dihukum dengan hukuman kurungan setinggi-tingginya satu tahun, atau didenda setinggi-tingginya Rp 15 ribu," kata Ismail.

Menurut Ismail, Children of God berusaha menyebarkan ajaran seks bebas di Indonesia dengan membentuk kelompok-kelompok dan merekrut pengikut dari kalangan remaja.

Sebelum Ismail saleh membacakan larangan terhadap CoG, Munawir Sjadzali yang saat itu menjabat sebagai Menteri Agama menyatakan kegiatan kelompok itu mencemarkan nama baik agama-agama yang ada di Indonesia.

Baca juga: Ramai Aliran Hakekok, Kenapa Masih Ada yang Terbujuk Aliran Sesat?

"Children of God ini justru akan mengancam ketenteraman umat Kristen dan Katolik dan mempunyai sasaran strategis yang mampu mengganggu stabilitas nasional. Saya bisa menyadari kalau umat Kristen dan Katolik merasa terancam dengan adanya kegiatan Children of God," kata Munawir.

Sekte Children of God didirikan oleh David Brant Berg di Huntington Beach, California, Amerika Serikat pada 1968. Dia mulanya adalah seorang pendeta Aliansi Misionaris dan Kristen.

Saat itu Berg kerap berkhotbah kepada sejumlah orang dari kelompok hippies di sebuah kedai kopi di Huntington Beach. Berg yang mempunyai nama alias Moses David Mo lantas mengklaim memiliki indera keenam dan meramalkan kiamat. Sejak itu pengikutnya perlahan bertambah dan mendirikan pusat kegiatan berupa rumah di sejumlah kota di AS.

Ketika kelompok itu didirikan, situasi sosial di Amerika Serikat pada saat itu penuh dengan pergolakan karena gelombang aksi demonstrasi menentang perang di Vietnam, dan gejolak sosial akibat persoalan diskriminasi rasial di dalam negeri.

Berg lantas menyebarkan ajarannya kepada para pengikutnya di berbagai kota melalui sarana surat. Anggotanya kemudian diminta menyebarkan ajarannya dengan cara menyebar selebaran di jalanan.

Baca juga: 5 Kasus Aliran Sesat dan Mengaku Nabi di Tanah Air, Klaim Setara Yesus hingga Nabi Terakhir

Organisasi yang didirikan Berg bertambah besar pada 1970-an. Karena perkembangan itu, dia kesulitan mengendalikan anggotanya dan akhirnya terjadi banyak penyimpangan. Berg lantas merombak struktur organisasi Children of God dan mengubah namanya, meski misinya tetap sama.

Sejak itu kelompok itu kerap berganti menjadi The Family of Love mulai 1977 sampai 1981, lalu menjadi The Family pada 1982 sampai Berg meninggal pada 1994.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Nasional
Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com