Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Positivity Rate Mingguan Turun Jadi 16,3 Persen

Kompas.com - 04/03/2022, 14:55 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, angka positivity rate di Indonesia mengalami penurunan dalam satu pekan terakhir menjadi 16,3 persen, setelah sebelumnya berada di angka 18,2 persen.

Positivity rate adalah angka yang menunjukkan seberapa besar orang terinfeksi virus corona di dalam sebuah populasi.

"Kemudian hingga Kamis kemarin, tren jumlah pasien dirawat di rumah sakit juga terus mengalami penurunan menjadi 32 persen, turun dari hari sebelumnya yang sempat di posisi 33 persen," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melandai, tapi Positivity Rate Masih di Atas Standar WHO

Nadia juga mengatakan, hingga saat ini, ada 15 provinsi yang mengalami penurunan kasus harian Covid-19 dan 8 provinsi dengan kasus Covid-19 yang mulai melandai.

Ia mengatakan, Sulawesi Selatan menjadi provinsi terbaru yang mencatatkan penurunan kasus pada Rabu lalu dan Maluku Utara menjadi provinsi terbaru yang masuk daftar kasus Covid-19 yang mulai melandai.

"Setelah menunjukkan tren perbaikan yang cukup signifikan di akhir Februari lalu, pemerintah optimistis akan terus mengendalikan pandemi dan berusaha menahan agar laju kasus tidak melonjak lebih tinggi lagi, terutama agar tidak membebani sistem layanan kesehatan," ujarnya.

Nadia mengatakan, vaksinasi Covid-19 dosis lengkap hingga saat ini masih efektif untuk mencegah risiko kesakitan dan risiko kematian akibat Covid-19.

Baca juga: 2 Tahun Pandemi Covid-19, Kemenkes: Perjuangan Kita Belum Selesai

Berdasarkan data-data yang saat ini diteliti Kemenkes, 69 persen dari 5.013 pasien Covid-19 yang meninggal, belum mendapat vaksinasi lengkap. Hal ini diperburuk juga oleh kondisi komorbid dan lanjut usia.

"Pemerintah sangat menganjurkan untuk terus disiplin menjalankan protokol kesehatan serta melindungi diri melalui vaksinasi terutama bagi lanjut usia dan memiliki komorbid,” ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Kemenkes melaporkan, ada 14 provinsi yang mencatatkan penurunan kasus Covid-19 dalam satu pekan terakhir.

Ke-14 provinsi itu di antaranya adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara Barat, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua dan Papua Barat.

Baca juga: Kemenkes Minta Warga Isolasi Mandiri jika Bergejala Covid-19 Usai Libur Panjang

Kemudian, 6 provinsi melaporkan kasus Covid-19 melandai dalam satu pekan terakhir yaitu, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Gorontalo, Bengkulu dan Lampung.

"Ini tentunya kasus yang melandai ini kita harapkan terus terjadi penurunan," ujar Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (1/3/2022).

Nadia mengatakan, tren penurunan kasus harian Covid-19 di sejumlah provinsi tersebut menyebabkan perawatan pasien di rumah sakit rujukan menjadi melandai.

Ia melanjutkan, hingga akhir Februari, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit menurun menjadi 35.320.

Baca juga: Penjelasan Kemenkes Soal 18 Juta Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa Akhir Februari

"Penggunaan tempat perawatan pasien untuk kasus covid-19 saat ini sebanyak 35.320 dengan Bed Occupancy Rate (BOR) 35 persen," ucapnya.

Lebih lanjut, Nadia menambahkan, 60 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, 42 persen bergejala ringan, 36 persen di antaranya mengalami gejala sedang dan 18 persen merupakan pasien tanpa gejala.

"Kami mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan tidak memiliki komorbid berat ataupun bukan lansia tetap di rumah atau melakukan isolasi secara mandiri dengan syarat-syarat yang terpenuhi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com