Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Pengusul Wacana Penundaan Pemilu Dinilai Tak Punya Kader Mumpuni Untuk 2024

Kompas.com - 01/03/2022, 20:58 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai politik (parpol) pengusul wacana penundaan pemilu dinilai tidak punya kader yang mumpuni untuk menghadapi kontestasi pemilu 2024.

Menurut Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor, terjadi perbedaan pandangan politik antar partai koalisi.

Ia menilai Partai Gerindra dan PDI Perjuangan mestinya tak setuju dengan wacana tersebut karena punya banyak kader untuk berkompetisi di 2024 nanti.

“Ya artinya partai-partai yang punya kandidat kuat seperti PDI Perjuangan dan Gerindra belum sejalan karena masih ada peluang mengajukan kandidat,” kata Firman pada Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Sementara itu, Firman mencontohkan, dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai salah satu pengusul wacana pemunduran pemilu.

Baca juga: Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024, Prabowo Hormati Konstitusi

Dalam pandangan Firman, dua parpol itu belum memiliki kader yang mumpuni, misalnya untuk maju mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Misalnya Muhaimin Iskandar, mau dipaksa seperti apa juga (elektabilitasnya) enggak sampai 4 besar juga. PAN juga tidak punya tokoh,” tuturnya.

Firman pun menduga partai-partai yang mengusulkan pemilu diundur tak punya kedekatan dengan tokoh politik dengan elektabilitas tinggi saat ini.

“Mereka tidak terlalu attach dengan tokoh-tokoh yang (elektabilitasnya) sudah tiga besar seperti Anies atau Ganjar,” imbuhnya.

Wacana untuk memundurkan pemilu dimunculkan oleh sejumlah ketua umum partai.

Seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.

Sedangkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto mengatakan mendapatkan aspirasi dari masyarakat untuk menambah masa jabatan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: KPU: Anggaran Pemilu 2024 di Antaranya untuk Pengadaan Kantor di Daerah dan Tambahan Honor Petugas KPPS

Ia mengaku akan menampung aspirasi itu dan membahasnya dengan pimpinan parpol lainnya.

Disisi lain Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan pihaknya tegas menolak wacana itu dan patuh pada Undang-Undang Dasar 1945.

Hasto berpandangan, penundaan pemilu akan mengganggu fase pemilu lima tahun sekali yang diatur dalam konstitusi.

Ia menilai penundaan pemilu justru akan mengganggu stabilitas politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com