Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pesawat N-2130, Dibiayai Dana Patungan Rakyat, Ahli RI Banyak Dibajak Asing Usai Proyek Gagal

Kompas.com - 26/02/2022, 20:53 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

Dibiayai dana patungan masyarakat

Untuk menghasilkan rancang-bangun (preliminary-design) pesawat N-2130, IPTN memanfaatkan dana gotong royong dari penjualan saham PT Dua Satu Tigapuluh (DSTP).

PT DSTP Tbk merupakan prakarasa Habibie yang dibentuk untuk membiayai pembangunan N-2130 yang diperkirakan akan menelan dana hingga dua miliar USD.

Dana "patungan" itu didapat dari penjualan dua juta lembar saham dengan harga pecahan 1.000 dollar Amerika Serikat.

"Ketika N-2130 dilaunch, Pak Habibie juga launch PT DSTP. PT ini dibuat untuk kumpulkan dana di program ini. Pak Habibie ini yang pertama kali buat sistem crowdfunding. Pada masa itu adalah pertama," jelas Andi.

Saham PT DSTP dimiliki oleh pemerintah daerah, BUMN, perusahaan swasta, dan perorangan. Banyak masyarakat yang juga ikut membeli saham PT DSTP saat itu karena ingin membantu pembangunan pesawat N-2130.

"Dana masyarakat. Seakan-akan jual saham. Kita ketika 3 tahun bekerja itu pakai dana itu. Itu luar biasa. Antusiasnya bagus," kisah Andi.

Baca juga: Kisah PT DI Rumahkan 12.000 Karyawannya di Balik Kesuksesan Pesawat CN235

Meski begitu, sistem penggalangan dana ini juga sempat menuai kritik. Sebab banyak pembeli saham yang datang dari kalangan PNS, bahkan hingga guru-guru.

"Karena katanya dijual ke orang-orang yang nggak punya uang. Tapi banyak juga yang beli orang-orang yang punya duit," ucap Andi.

"Walau dikritik, tapi Pak Habibie prinsipnya gini, kalau betul pesawat itu diminati oleh bangsa, oleh rakyat, pasti rakyat mau ngumpulin uang. Dan dia buktikan itu," tambah dia.

Saat badai krismon menerpa, PT DSTP limbung hingga akhirnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), perusahaan itu melikuidasi diri pada tahun 1998.

"Sampai N-2130 berhenti, itu lalu orang tanya uang saham yang sudah dibeli gimana. Jadi masalah. Menariknya oleh PT DSTP dikembaliin. Kan itu dibayarnya pakai rupiah dulu belinya tahun 1995, saat itu 1 USD harganya Rp 2.000," jelas Andi.

Baca juga: Pesawat CN235 Mendunia, Ini Kehebatannya Buatan Anak Negeri

"Lalu dikembalikannya tahun 99 atau awal 2000 ketika programnya tutup. Dikembalikannya dalam rupiah dengan harga yang sama, tapi dollar sudah Rp 15 ribu. Jadi dari sisi rupiah nilainya sama, kalau dari value dalam dollar ya sudah tinggal sedikit banget," imbuh dia.

Soal dana patungan untuk membangun pesawat N-2130 sempat diserukan oleh Presiden Soeharto yang menjadi Komisaris Utama PT DSTP. Soeharto saat itu meminta seluruh rakyat Indonesia membeli saham PT DSTP.

Para bupati/walikota ketika itu diminta mengumpulkan Rp 5.000 dari tiap jiwa penduduk yang ada di wilayahnya untuk membeli saham PT DSTP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com