Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor-faktor Penyebab Pelanggaran HAM

Kompas.com - 25/02/2022, 00:45 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia menjamin hak-hak asasi manusia warga negaranya melalui Pasal 28A sampai 28J Undang-Undang Dasar 1945.

Akan tetapi, Indonesia tidak sepenuhnya bersih dari pelanggaran-pelangggaran HAM. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia mulai dari masa orde baru oleh rezim Soeharto, kontroversi gerakan 30 S/PKI, hingga konflik kekerasan di Kepulauan Maluku.

Pelanggaran hak asasi manusia atau HAM dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok termasuk aparat negara, baik disengaja atau tidak dalam melawan dan menghalangi hak asasi seseorang.

Terjadinya pelanggaran HAM disebabkan oleh sejumlah faktor internal dan faktor eksternal.

Berikut faktor-faktor penyebab pelanggaran HAM:

Faktor Internal Pelanggaran HAM

Faktor internal pelanggaran HAM adalah faktor yang didasarkan pada kondisi pelaku sehingga ia melakukan pelanggaran HAM. Faktor internal pelanggaran HAM adalah:

Egoisme

Egoisme atau sikap egois adalah perilaku mementingkan kepentingan atau keadaan diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan orang lain.

Baca juga: Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia pada 2020-2022

Sikap egois berpotensi memunculkan pelanggaran HAM karena pelaku merasa kepentingannya adalah yang paling utama. Bahkan tindakannya merugikan atau membahayakan orang lain.

Rendahnya Tingkat Kesadaran HAM

Penyebab internal lain adalah rendahnya tingkat kesadaran HAM. Tidak sedikit orang yang abai terhadap hak asasi manusia lain dan tidak menyadari bahwa orang lain juga memiliki hak asasi yang sama sebagai manusia.

Pelaku biasanya tidak memiliki pengetahuan yang cukup, sehingga tidak ada kesadaran bahwa tindakannya merupakan tindakan pelanggaran HAM.

Kondisi Psikologis Pelanggar HAM

Kondisi psikologis seseorang sangat memengaruhi terjadinya pelanggaran HAM. Contohnya seseorang yang memiliki trauma atau dalam kondisi mental yang tidak stabil lebih rentan melakukan tindakan yang melanggar HAM.

Intoleransi

Intoleransi atau tidak adanya toleransi dalam masyarakat yang beragam atau majemuk seperti Indonesia mengancam kestabilan nasional.

Intoleransi terhadap suatu ras, suku, atau agama tertentu mengakibatkan pelanggaran HAM, seperti diskriminasi.

Baca juga: Rekomendasi Komnas HAM Soal Kasus Kerangkeng Manusia Milik Bupati Langkat Ditargetkan Selesai Bulan Ini

Keinginan Balas Dendam

Banyak kasus pelanggaran HAM seperti pembunuhan dan penganiayaan yang dilandasi keinginan balas dendam.

Rasa ingin balas dendam memicu seseorang rela melakukan tindakan apa saja, termasuk tindakan kriminal yang merampas hak asasi orang lain.

Kurangnya Empati

Tidak adanya empati seseorang kepada orang lain menjadi salah satu penyebab adanya pelanggaran HAM.

Empati erat kaitannya dengan rasa kemanusiaan seseorang. Jika seseorang kehilangan rasa kemanusiaannya, maka ia akan denga mudah melakukan pelanggaran HAM.

Faktor Eksternal Pelanggaran HAM

Faktor eksternal pelanggaran HAM adalah faktor yang berasal dari luar diri pelaku pelanggaran. Berikut faktor-faktor eksternal pelanggaran HAM:

Penyalahgunaan Kekuasaan

Penyalahgunaan kekuasaan dari pemerintah atau penguasa rentan menimbulkan pelanggaran HAM. Kekuasaan yang dimiliki digunakan untuk membatasi bahkan menghilangkan hak asasi orang lain.

Seperti penyalahgunaan kekuasaan seorang polisi terhadap warga dengan melakukan tindakan kekerasan yang tidak dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku.

Baca juga: Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia dan Contohnya

Sistem Hukum yang Tidak Berjalan

Sistem hukum yang lemah melanggengkan pelanggaran HAM karena pelaku tidak mendapatkan hukuman yang adil, sehingga tidak ada rasa kapok atau takut mengulangi pelanggaran HAM di kemudian hari.

Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi menjadi salah satu penyebab pelanggaran HAM yang paling banyak terjadi. Kesenjangan ekonomi yang tinggi membuat pelaku terpaksa melakukan segala cara atas nama kebutuhan ekonomi, termasuk merampok atau mencuri hak orang lain.

Kurangnya Sosialisasi HAM

Kurangnya sosialisasi yang dilakukan menjadi salah satu penyebab maraknya pelanggaran HAM. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan HAM membuat pelaku tidak berpikir ulang ketika akan melakukan pelanggaran HAM.

Penyalahgunaan Teknologi

Penggunaan teknologi yang salah dapat memicu tindakan pelanggaran HAM. Di era digital seperti saat ini, tindakan pelanggaran HAM menjadi semakin rentan karena terbuka luasnya akses terhadap internet oleh semua kalangan.

Akses internet dan teknologi yang semakin mudah jika tidak dibarengi dengan edukasi maka pelanggaran HAM akan semakin tinggi, seperti pencurian dan penyalahgunaan data informasi seseorang, pembobolan elektronik, dan sabotase.

 

Referensi

  • Mujiwati, Yuniar. 2020. Serba-serbi Wawasan Kebangsaan dalam Konteks Demokrasi, Kewarganegaraan, dan Integrasi Sosial. Pasuruan: Lembaga Academic dan Research Institute
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com