Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Covid-19 di Indonesia hingga Tembus 5 Juta Kasus

Kompas.com - 18/02/2022, 07:31 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka 5 juta, tepatnya 5.030.002 pada Kamis (17/2/2022). 

Covid-19 terdeteksi di Indonesia sejak Maret 2020. Setelah hampir dua tahun, kini kasus Covid-19 di Tanah Air mencapai lebih dari 5 juta. 

Kompas.com merangkum perjalanan kasus Covid-19 di Indonesia, dari 0 kasus ke 1 juta lalu ke 2 juta. Kemudian 3 juta ke 4 juta dan akhirnya menembus 5 juta.   

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, penambahan kasus Covid-19 dari 4 juta ke 5 juta membutuhkan waktu tujuh bulan atau sejak Agustus 2021. 

Baca juga: Satgas: 20 Juta Orang Belum Vaksinasi Covid-19 Dosis Dua dalam Rentang 1-5 Bulan

Sementara, dari 3 juta kasus Covid-19 hingga mencapai 4 juta kasus hanya membutuhkan waktu 34 hari yaitu dari 22 Juli 2021 hingga 24 Agustus 2021. Saat itu, Indonesia tengah digempur gelombang Delta.

Sedangkan, dari 2 juta kasus Covid-19 hingga mencapai 3 juta kasus membutuhkan waktu 32 hari yaitu dari 21 Juni 2021 hingga 23 Juli 2021. Varian Delta masih mendominasi kasus pada saat itu. 

Ganasnya varian Delta tampak dari penambahan 2 juta kasus yang hanya membutuhkan waktu dua bulan.

Selanjutnya, dari 1 juta hingga mencapai 2 juta kasus membutuhkan waktu 147 hari atau sekitar 6 bulan yaitu dari 26 Januari 2021 hingga 21 Juni 2021.

Baca juga: UPDATE 17 Februari: Kasus Harian Covid-19 Bertambah 63.956

Sementara sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020 hingga mencapai 1 juta kasus membutuhkan waktu 11 bulan yaitu pada 26 Januari 2021.

Adapun saat ini, penambahan kasus harian Covid-19 masih melampaui puncak gelombang Delta dalam tiga hari berturut-turut yaitu 57.049 kasus pada 15 Februari, 64.718 kasus pada 16 Februari, dan 63.956 kasus pada 17 Februari.

Sementara itu, angka kematian Covid-19 semakin meningkat tajam melampaui angka 100 dalam 7 hari berturut-turut yaitu sebagai berikut:

• 11 Februari: 100 kasus
• 12 Februari: 107 kasus
• 13 Februari: 111 kasus
• 14 Februari: 145 kasus
• 15 Februari: 134 kasus
• 16 Februari: 167 kasus.
• 17 Februari: 206 kasus.

Pemerintah juga melaporkan penambahan kasus sembuh sebanyak 39.072 dalam sehari, sehingga total kasus kini mencapai 4.414.306.

Naik 194 kali lipat

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan, kasus Covid-19 di Indonesia meningkat 194 kali lipat dari titik terendah.

Sementara itu, kondisi kasus Covid-19 di tingkat global menunjukkan tren penurunan 59,68 persen dari puncak lonjakan kasus.

Baca juga: Tren Covid-19 Terkini, Benarkah Indonesia Sudah Dekati Puncak Pandemi Gelombang Omicron?

"Sepanjang pandemi, Indonesia selalu mengalami kenaikan kasus di saat kasus dunia sudah menurun melewati puncaknya," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Kamis.

Menurut Wiku, hal tersebut terjadi karena kebijakan karantina serta entry dan exit test yang diterapkan di Indonesia bagi pelaku perjalanan luar negeri.

"Sehingga Indonesia berhasil menunda importasi kasus lebih lama dibanding negara lainnya," ujarnya.

Belum sampai puncak

Secara terpisah, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, penambahan kasus harian Covid-19 sangat mengkhawatirkan.

Ia mengatakan, tren peningkatan kasus Covid-19 meningkat lebih cepat dari Januari hingga Februari bahkan melampaui rekor kasus harian pada gelombang kedua Covid-19 akibat varian Delta.

"Ini kalau melihat skema tajam naiknya ada kemungkinan bisa melampaui 100.000, jadi memang amat mengkhawatirkan. Artinya, kita sudah sampai puncak? Yabelum sampai puncak," kata Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Kemenkes: BOR Rumah Sakit 36 Persen, Tempat Perawatan Pasien Covid-19 Masih Memadai

Ia juga mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, beberapa provinsi akan mengalami lonjakan kasus Covid-19 setelah DKI Jakarta.

Oleh karenanya, Zubairi meminta vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan vaksinasi booster dipercepat.

Ia juga menyarankan masyarakat tidak menggunakan masker kain, namun, memakai masker N95 atau KN95 serta mengurangi kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.

"Karena masa inkubasinya itu mulai dari tertular itu yang saya baca rata-rata 73 jam bahkan 33 jam, jadi cepat sekali," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com