JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Herwyn Jefler Hielsa Malonda membawa konsep pengawasan pemilu yang ramah lingkungan pada 2024 mendatang.
Adapun hal tersebut diungkapkannya saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon anggota Bawaslu di Komisi II DPR, Rabu (16/2/2022).
"Menggambarkan kelembagaan pengawasan pemilu ramah lingkungan. Bisa saja saat ini kita akan bersama-sama mengembangkan bahwa itu kewajiban," kata Herwyn dalam fit and proper test yang dipantau secara daring, Rabu.
Herwyn melanjutkan, konsep tersebut akan diwujudkan dalam fungsi pengawasan pada saat kampanye Pemilu 2024.
Baca juga: Beredar Nama Anggota KPU-Bawaslu yang Lolos Seleksi, Ketua Timsel: Kita Percayakan ke DPR
Salah satunya, Bawaslu akan mengawasi praktik kampanye Pemilu 2024 agar ramah terhadap pepohonan.
Diketahui, ketika masa Pemilu, banyak pohon yang 'dihiasi' oleh spanduk bergambar tokoh atau calon legislatif dari partai politik.
"Secara perilaku, termasuk memfungsikan dalam kampanye, agar nantinya ada melindungi pohon dan sebagainya. Itu untuk kita mengembangkan kelembagaan pengawasan pemilu yang ramah lingkungan," jelasnya.
Sementara itu, konsep yang disuarakan Herwyn dikomentari anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN Dian Istiqomah.
Ia pun meminta agar Herwyn menjelaskan lebih detail terkait konsep ramah lingkungan yang dimaksud.
"Kita ketahui bersama, pada akhir tahun 2019 itu dengan bertambahnya partai politik yang bergabung dalam pemilu, otomatis bertambah juga para caleg-calegnya. Kampanyenya semakin banyak baliho tersebar di mana-mana. Saya sering lihat juga. Pohon dipasangin foto-foto, dipasangin dengan berbagai media untuk kampanye," ungkap Dian.
Baca juga: Beredar Nama Anggota KPU-Bawaslu yang Lolos Seleksi, Ketua Timsel: Kita Percayakan ke DPR
Dian juga mengaku tertarik dengan buku yang ditulis oleh Herwyn berjudul "Green Election".
Untuk itu, ia meminta penjelasan Herwyn tentang cara mewujudkan pemilu ramah lingkungan.
"Bagaimana cara bapak menciptakan tentang penyelenggaraan pemilu yang ramah lingkungan. Mungkin bapak bisa memberikan sosialisasi atau mungkin dengan banyaknya acara di media?" tanya Dian.
Pada sesi tanya jawab, Herwyn tak menjelaskan lebih detail atas pertanyaan Dian. Hal ini karena kendala waktu yang tidak memungkinkan berbicara lebih panjang.
Herwyn hanya mengatakan bahwa pemilu tidak hanya memikirkan tentang kedaulatan rakyat. Namun, pemilu juga penting untuk mengedepankan kedaulatan lingkungan.
"Kita akan posisikan itu, mengawal sambil koordinasi agar nantinya persoalan itu, walaupun kecil upaya kita. Kita berupaya agar pemilu ramah lingkungan diwujudnyatakan," jawab Ketua Bawaslu Sulawesi Utara itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.