Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Pertimbangkan Anies, Ganjar, dan Ridwan Kamil untuk Diusung jadi Capres

Kompas.com - 15/02/2022, 16:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Saan Mustopa menyatakan, partainya mempertimbangkan tiga nama gubernur untuk dicalonkan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Tiga nama yang dimaksud ialah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Jadi 3 nama ini memang ada dalam pertimbangan di Partai Nasdem, Pak Ganjar, Pak Anies, Pak Ridwan Kamil. Nah kapan diputuskannya, ya nanti di 2023, tapi nama-nama ini sedang kita pertimbangkan," kata Saan dalam acara rilis survei SMRC, Selasa (15/2/2022).

Saan mengatakan, partainya memiliki kedekatan dengan tiga kepala daerah tersebut.

Ridwan Kamil merupakan gubernur Jawa Barat yang diusung sejak jauh hari oleh Nasdem pada Pilkada 2018 lalu, sedangkan Anies merupakan salah satu deklarator organisasi masyarakat Nasional Demokrat pada 2010 lalu.

"Dengan Pak Ganjar juga kita dekat," ujar Saan.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas 4 Tokoh Bersaing Ketat di Jawa Barat

Saan melanjutkan, saat ini Nasdem juga sudah mulai menjajaki kemungkinan berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden.

"Kita melakukan penjajakan untuk membangun koalisi strategis supaya bisa mengusung pasangan di 2024 yang akan datang, bagaimana membangun koalisi untuk memastikan stok yang ada sekarang ini bisa maju di 2024 yang akan datang," kata Saan.

Di samping itu, Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat itu menilai, publik Jawa Barat cenderung terbuka dengan setiap tokoh yang menjadi calon presiden.

Hal ini ia sampaikan merespons hasil survei SMRC di mana nama Ridwan Kamil, Anies, Ganjar, dan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas yang angkanya tidak terpaut jauh.

"Kalau Pak Prabowo memang sudah dua kali (maju pilpres) dan di Jawa Barat selalu menang dan menangnya selalu signifikan. Tapi terhadap pendatang baru, Pak Ganjar maupun Pak Anies, ternyata publik jabar tidak keberatan," ujar Saan.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Seimbang

Berdasarkan simulasi top of mind survei SMRC, Ridwan Kamil memperoleh elektabilitas sebesar 13 persen, disusul Anies (12,2 persen), Prabowo (12 persen), dan Ganjar (10,7 persen), sedangkan nama-nama lainnya di bawah 3 persen dan 43,2 responden tidak tahu atau tidak menjawab.

Selanjutnya, dalam simulasi semi terbuka 29 nama, Anies berada di posisi teratas dengan 17 persen, diikuti Prabowo (16,8 persen), Ridwan Kamil (16,5 persen), dan Ganjar (14,9 persen).

Dalam simulasi tersebut, ada nama Sandiaga Uno dengan 3,7 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (1,8 persen), sedangkan nama-nama lainnya di bawah 1 persen dan 23,1 persen tidak tahu/tidak menjawab.

Hasil serupa juga ditemukan pada simulasi tertutup 10 nama, di mana Anies memperoleh 18,4 persen, Prabowo (18,3 persen), Ridwan Kamil (17,8 persen), dan Ganjar (15,8 persen).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com