JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mochamad Afifuddin ditanya anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI-P Komarudin Watubun soal rencana kepindahannya dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ke KPU.
Komarudin bertanya, apakah ada hal yang harus dibenahi di KPU, dari pandangan Afifuddin yang merupakan anggota Bawaslu.
"Pak Afif, kemarin di periode lalu di Bawaslu. Sekarang berpindah ke KPU. Kira-kira Pak Afif ada melihat sesuatu yang belum beres atau belum sempurna di KPU. Jadi bisa kehadiran Pak Afif bisa menyempurnakan," kata Komarudin dalam uji kelayakan dan kepatutan calon anggota KPU di Komisi II DPR, Selasa (15/2/2022).
"Saya butuh penjelasan yang ikhlas, jujur dan tulus," tambahnya.
Afifuddin menjawab, kepindahannya berangkat dari pengalaman dia yang kerap berhubungan dengan KPU.
Pada saat di Bawaslu, dia berada pada divisi pengawasan, di mana tugasnya adalah mengawasi semua tahapan dalam pengawasan Pemilu.
"Mungkin yang paling sering berhubungan dengan KPU. Yang paling sering datang ke kantor KPU, termasuk yang mengurusi DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan semua isu yang terkait dengan tahapan, selain proses-proses penegakan hukumnya ya, ada divisi yang lain," jelas Afifudin.
Afifuddin tak memungkiri, kepindahannya itu juga lantaran tercium aroma ketegangan antara KPU-Bawaslu.
Dia berpandangan, hal-hal semacam itu seharusnya dapat dicairkan atau diberikan solusi, mengingat Bawaslu dan KPU sangat penting dalam penyelenggara Pemilu.
"Kami melihat, saya setuju lah dengan ungkapan-ungkapan tadi, ada ketegangan antar KPU-Bawaslu. Ini harus kita landaikan. Sejatinya, ini situasi yang bisa dibuat lebih cair dengan pola-pola komunikasi informal yang harus sering kita lakukan," tutur dia.
Kendati demikian, dirinya tak menjelaskan lebih lanjut terkait ketegangan-ketegangan yang dimaksud ada di antara KPU-Bawaslu.
Afifuddin pun yakin ketika terpilih akan mampu mencairkan suasana di KPU-Bawaslu.
Hal itu juga akan dikuatkannya dengan kontribusi yang telah dilakukan saat berada di Bawaslu.
Afifuddin menyatakan, ingin berkontribusi terhadap jalannya Pemilu yang lebih baik ke depan, baik di KPU maupun Bawaslu.
"Tentu dari sisi keinginan, kita ingin berkontribusi untuk Pemilu kita lebih baik, dengan bergabung di teman-teman KPU bermodalkan pengalaman pengawasan pemilu dan juga pengalaman di masyarakat sipil," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.