Dedi meminta pihak kepolisian segera memberikan langkah konkret untuk mencari pelaku penembakan yang diduga merupakan anggotanya sendiri.
Ia mendesak Polda Sulteng segera melakukan uji balistik.
Dalam pandangannya, uji balistik penting dilakukan untuk membandingkan anak peluru yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) dengan anak peluru yang dicurigai.
“(Sehingga) akan menentukan siapa pelaku penembakan dan dari jarak tembak berapa pelaku melepaskan tembakan,” katanya.
Dedi pun menegaskan komitmen Komnas HAM turut membantu pengungkapan perkara ini. Namun dengan catatan semua pihak mau menahan diri agar tidak terjadi konflik susulan.
“Semua pihak utamanya pihak keluarga dan simpul-simpul massa aksi dari desa-desa yang ada di Kecamatan Kasimbar dan Tinombo Selatan mau menahan diri, dan mengambil langkah cooling down,” tutur dia.
Baca juga: Propam Polda Sulteng Periksa 14 Polisi Terkait Penembakan Demonstran di Parigi Moutong
Polisi dinilai cuci tangan
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menilai ada upaya cuci tangan atau sikap tak bertanggung jawab yang ditunjukan pihak kepolisian.
Kepala Kampanye Jatam Melky Nahar mengatakan sikap itu ditunjukan dengan permintaan maaf Kapolda Sulteng pada keluarga korban sembari menyampaikan hendak mendorong penegakan hukum untuk kedua belah pihak.
Melky menyebut permintaan maaf itu menjadi indikasi bahwa pihak kepolisian ingin menyalahkan oknum tertentu dalam insiden penembakan itu.
“Seolah-olah kejadian penembakan massa aksi hingga tewas itu hanya kesalahan personal terduga pelaku, bukan bagian dari masalah institusi yang tidak becus dalan menangani massa aksi,” paparnya.
Sementara itu, lanjut Melky, rencana Polda Sulteng menindak massa aksi digunakan untuk menghindari pokok permasalahan yang ada.
“Yaitu izin tambang yang terbit tanpa sepengetahuan dan ditolak warga, juga janji Gubernur Sulteng untuk menemui massa aksi yang tidak ditepati,” ucap dia.
Baca juga: Komnas HAM Sebut Korban Tewas Demonstrasi di Parigi Tertembak dari Bagian Belakang Tembus ke Dada
Kekerasan di wilayah tambang
Melky menuturkan tindak kekerasan kerap menerpa masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar wilayah pertambangan.