Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik PPATK Soal Transaksi Keuangan Narkotika, Anggota Komisi III: Banci dalam Bertindak

Kompas.com - 31/01/2022, 22:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Santoso mengkritik Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam mengawasi aktivitas transaksi keuangan di Tanah Air.

Menurut dia, PPATK tidak bisa membedakan secara spesifik antara masalah transaksi keuangan narkotika dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Saya melihat, PPATK memiliki tugas dan kewenangan untuk mengawasi jalannya transaksi keuangan di negeri kita, bersifat banci dalam bertindak agar transaksi money laundry ini yang dilakukan oleh para pelaku dan bandar narkoba, tidak disebutkan secara spesifik," kata Santoso dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan PPATK, Senin (31/1/2022).

Ia beralasan, seharusnya transaksi keuangan atas aliran peredaran narkotika dijadikan terpisah dengan TPPU.

Menurut dia, hal itu sama halnya dengan transaksi keuangan terhadap jaringan terorisme yang juga diungkap PPATK secara spesifik.

Baca juga: PPATK Minta Tambahan Anggaran, Ketua Komisi III: Kalau Tidak Ada APBN Perubahan Mboten Saged

Padahal, kata Santoso, antara narkoba dan terorisme sama-sama merusak generasi muda bangsa dan penting untuk diungkapkan secara gamblang transaksi keuangannya.

"Kenapa ini tidak (dilakukan). Kalau terorisme disebut secara spesifik. Kenapa narkoba itu tidak disebutkan secara spesifik? Karena ini sudah jelas merusak generasi muda," ujarnya.

Ia mengingatkan PPATK bahwa dampak buruk narkotika pada masyarakat sama besarnya dengan serangan terorisme.

Untuk itu, Santoso meminta PPATK memiliki terobosan baru di bawah kepemimpinan Kepala PPATK yang baru, Ivan Yustiavandana untuk memisahkan TPPU dengan transaksi keuangan dalam peredaran narkotika.

"Itu terpisah pak. Sehingga masyarakat bisa tahu, sebenarnya berapa. Biar melek masyarakat kita itu bahwa peredaran narkotika, uang yang bergulir itu sangat luar biasa. Merusak tatanan generasi bangsa ini," jelasnya.

Sementara itu, menjawab pertanyaan dan kritikan Santoso, Ivan Yustianvandana mengaku akan menerima masukan tersebut.

Ivan mengatakan, apa yang diungkapkan Santoso sekaligus akan menjadi koreksi bagi PPATK ke depannya.

Baca juga: Ajukan Tambahan Rp 63,7 Miliar, PPATK Sebut untuk Penanganan Money Laundering, Korupsi, hingga Senjata Pemusnah Massal

Kendati demikian, Ivan mengeklaim bahwa pihaknya justru bekerja keras dalam melakukan penindakan, menelusuri aliran atau transaksi keuangan peredaran narkotika.

"Bapak menggunakan istilah PPATK banci gitu ya. Tapi, Insya Allah kami keras sekali pak dalam bekerja, dengan bantuan bapak-bapak di sini, kita sangat agresif dalam bekerja," jawab Ivan dalam kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, PPATK juga disebutkan telah mengungkap sejumlah kasus besar terkait transaksi keuangan narkotika.

"Kasus-kasus yang kita ungkapkan juga kasus yang luar biasa besar. Seperti yang bapak sampaikan, juga itu sangat masif. Dan kita akan terus bekerja untuk melindungi masyarakat kita yang bapak sebut, narkoba merusak bangsa kita," tutup Ivan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

Nasional
Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com