Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 36 Nama Calon Hakim Agung Kamar Pidana yang Lolos Seleksi Kualitas

Kompas.com - 31/01/2022, 16:44 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Yudisial mengumumkan 36 nama calon hakim agung (CHA) kamar pidana 2021/2022 yang dinyatakan lolos seleksi kualitas.

Pengumuman itu disampaikan Ketua Bidang Rekrutmen Komisi Yudisial (KY) Siti Nurdjanah dalam konferensi pers vitual, Senin (31/1/2022).

“Berdasarkan keputusan rapat pleno Komisi Yudisial tanggal 31 Januari 2022, (KY) mengumumkan nama-nama calon hakim agung yang lulus seleksi kualitas,” tuturnya.

Baca juga: “Raja OTT” Harun Al Rasyid Lolos Seleksi Kualitas Calon Hakim Agung

Adapun nama-nama itu tertera dalam Surat Pengumuman KY Nomor 01/PENG/PIM/RH.01.03/01/2022.

Sebelumnya diketahui terdapat 53 CHA kamar pidana yang dinyatakan lolos seleksi administrasi dan hanya 36 nama yang dinyatakan lolos seleksi kualitas.

Selanjunya para CHA kamar pidana akan menjalani proses seleksi kesehatan dan kepribadian yang dijadwalkan berlangsung 1-11 Maret 2022.

Nantinya hanya akan diterima 8 hakim agung dan 3 adhoc tipikor. Hanya 4 orang yang dibutuhkan untuk menjadi hakim agung kamar pidana.

Baca juga: Lolos Seleksi Administrasi, Ini Nama 8 Calon Hakim Agung Kamar Tata Usaha Negara

Berikut 36 nama CHA kamar pidana yang lolos seleksi kualitas:

1. Achmad Dimyati Rachmad Sulur, S.H., M.H.

2. Dr. Achmad Setyo Pudjoharsoyo, S.H., M.Hum.

3. Dr. Agus Setiawan, S.H., M.H.

4. Ahmad Shalihin, S.H., M.H.

5. Dr. Andreas Eno Tirtakusuma, S.H., M.H.

6. Annas Mustaqim, S.H., M.Hum.

7. Dr. Asra, S.H., M.H.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com