Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Pekerja Migran Indonesia: Dicari tapi Tak Selalu Terlindungi

Kompas.com - 25/01/2022, 13:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

PEKERJA migran Indonesia, alias orang Indonesia yang bekerja di luar negeri, punya banyak sisi cerita. Salah satunya, dibutuhkan tapi tak jarang terlunta, dicari tapi tak selalu terlindungi. 

Fakta tentang pekerja migran Indonesia yang dibutuhkan dan dicari ini antara lain mencuat di tengah pandemi dari negeri jiran Malaysia, lewat data pasar komoditas. Dampaknya pun terasa hingga ke seluruh dunia, termasuk di dalam negeri kita.

Kisah dari Malaysia yang ini berpusar di perkebunan sawit. Selain pekerja rumah tangga, pekerja migran Indonesia terutama di Malaysia banyak yang ditempatkan di perkebunan sawit.

Protokol kesehatan global terkait Covid-19 membatasi lalu lintas perjalanan global ternyata mempengaruhi jumlah pekerja yang tiba ke Malaysia untuk bekerja di perkebunan sawit mereka. Data hingga akhir 2021 mendapati, pekerja migran Indonesia di Malaysia anjlok selama pandemi.

Hasilnya, produksi dan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil atau CPO) Malaysia anjlok. Dalam aneka dokumen dan telaah industri CPO dinyatakan bahwa kondisi ini dipicu oleh kesulitan perkebunan Malaysia mendapatkan pekerja dari luar negeri.

 

Harga CPO global pun melejit, karenanya. Di dalam negeri, harga minyak goreng bikin ibu-ibu dan UMKM se-Indonesia angkat suara dan menghasilkan ironi tersendiri.

Baca juga: Ironi Harga Minyak Goreng yang Mendidih di Negeri Penghasil Terbesar CPO 

Meski Indonesia adalah penghasil terbesar CPO, tata niaga minyak goreng tidak sinkron dengan industri kelapa sawit termasuk CPO yang adalah salah satu bahan dasar utama minyak goreng.

Harga minyak goreng yang diedarkan di Indonesia pada akhirnya merujuk pada banderol harga CPO internasional. Mahal. 

Ilegal demi harapan hidup lebih baik

Hingga tulisan ini tayang, pekerja ilegal dari Indonesia ke sejumlah negara bukanlah ilusi. Fakta terbaru datang dari tragedi kapal tenggelam di perairan Selat Malaka.

Demi janji dan harapan penghidupan yang lebih baik, jalan ilegal ditempuh. Namun, yang didapati tak jarang malah duka dan nestapa.

Baca juga: Kemenlu: 2 Kecelakaan Kapal Pengangkut WNI di Perairan Johor Terjadi Berturutan

Berkas Kompas edisi 25 Januari 2022 di Kompas TV, Deretan Masalah Pekerja Migran, mengungkap sekelumit di antara cerita mereka. Salah satunya, cerita dari Kepulauan Riau.

Dari kawasan ini, pekerja dimintai uang Rp 7-10 juta dengan iming-iming gaji tinggi di Malaysia untuk berangkat lewat jalur ilegal alias non-prosedural.

Jalur pemberangkatan yang digunakan adalah pelabuhan-pelabuhan rakyat yang banyak ada di pulau-pulau di kawasan tersebut. Sayangnya, keselamatan tidak masuk "paket" pemberangkatan.

Dari waktu ke waktu ada saja kecelakaan laut yang merenggut nyawa para pekerja migran ini. Puluhan nyawa hilang dalam dua bulan terakhir.

Baca juga: Polisi Ungkap Peran 8 Tersangka Terkait Tenggelamnya Kapal Pekerja Migran di Malaysia

Latar kisah tentang para korban diangkat juga oleh harian Kompas edisi 24 Januari 2022, dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Indramayu, Jawa Barat.

Tangkap layar harian Kompas edisi 24 Januari 2022 dengan berita utama di halaman 1 menyoroti fenomena pemberangkatan pekerja migran ilegal.ARSIP KOMPAS Tangkap layar harian Kompas edisi 24 Januari 2022 dengan berita utama di halaman 1 menyoroti fenomena pemberangkatan pekerja migran ilegal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com