JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pengetatan mobilitas akan menjadi opsi terakhir yang dilakukan pemerintah.
Meski kasus positif Covid-19 terus bertambah, menurutnya pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus yang terjadi lebih landai dibandingkan negara lain.
"Pengetatan mobilitas akan kita jadikan opsi terakir untuk dilakukan," ujar Luhut dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Mobilitas Masyarakat Saat Libur Natal 2021 Meningkat Dibanding 2020
Selain itu, Luhut mengimbau pelaksanaan work from office (WFO) tidak perlu 100 persen apabila tidak diperlukan.
Masing-masing kantor dapat mengatur sendiri situasi kapasitas WFO maupun work from home (WFH).
"Kami mengimbau kalau di kantor tak perlu 100 persen ya tak usah 100 persen hadir. Jadi diatur saja dilihat situasinya apakah dibikin 75 persen untuk dua pekan ke depan," ujar Luhut.
"Bisa dilakukan asesmen oleh kantor masing-masing. Ini khususnya (untuk) kantor sebab kalau industri saya kira tidak ada masalah," lanjutnya.
Luhut mengungkapkan, berdasarkan berbagai data diamati pemerintah, dapat diprediksi puncak gelombang Omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
Baca juga: Kasus Omicron Naik, Menkes Imbau Masyarakat Tak Bepergian ke Luar Negeri dan ke Luar Kota
Pemerintah mengupayakan berbagai penanganan agar lonjakan kasus nantinya membebani sistem kesehatan.
Berbagai langkah yang dilakukan adalah penegakan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.