"Politik begitu bisa terjadi belokan tiba-tiba. Enggak apa-apa, itu biasa aja, selalu terjadi," kata dia.
Meski demikian, pada tahun 2019 Mahfud mengakui hasratnya untuk menjadi pimpinan negara sangat besar.
Bahkan, kala itu, Mahfud sempat merasa tak suka pada beberapa figur yang disebut-sebut berpotensi menjadi peserta Pilpres.
"Kalau tahun 2019 saya itu bergairah, sekarang ini saya nggak. Dulu kalau ada nama muncul saya agak nggak suka, masa gitu. Dia apa lebihnya dari saya," ucap Mahfud.
Hasrat Mahfud di 2019 itu ternyata memudar. Sekarang, Mahfud mengaku senang jika ada nama-nama baru yang disebut potensial masuk ke bursa capres.
Baca juga: Kejagung Usut Dugaan Korupsi Asuransi Taspen, Kerugian Negara Ditaksir Rp 161 Miliar
"Sekarang muncul nama Anies (Anies Baswedan) bagus juga, Puan (Puan Maharani) bagus juga, Ganjar (Ganjar Pranowo) bagus juga. Artinya nggak punya rasa bahwa harus berbenturan, harus apa," kata dia.
Mahfud mengatakan, dirinya tidak lagi berambisi mencalonkan diri di Pilpres. Berbeda dari Pilpres 2019 lalu, kali ini Mahfud tak mau terlalu ngoyo.
"Mengalir saya, dan saya tidak akan berusaha untuk itu," katanya.
Mahfud mengatakan, dirinya akan fokus bekerja sambil melihat situasi di 2024 kelak.
Mantan Ketua Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM) era Gus Dur itu bahkan mengaku siap jika di tahun 2024 dirinya pensiun dari panggung politik Tanah Air.
"Karena begini, saya punya pengalaman ketika saya ingin menjadi sesuatu itu tidak jadi. Ketika sedang tidak ingin menjadi sesuatu jadi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.