"Kan banyak yang sekarang untuk masuk...," kata Mahfud.
"Ke dompet pimpinannya? Dompet menterinya misalnya?," tanya Aiman memastikan.
"Iya," tegas Mahfud.
Berkaca dari peristiwa itu, Mahfud mengaku enggan melakukan hal serupa. Oleh karenanya, ia mewanti-wanti sekretarisnya agar tak mencarikan uang setoran untuk dirinya.
"Saya di sini juga bilang, Pak Ses (Sekretaris Menko Polhukam), saya perlakukan dengan wajar, yang gaji saya berikan gaji saya, honor honor saya berikan yang sah, tapi yang tidak ada jangan cari-cari," kata Mahfud.
"Gitu aja biar semua selamat, Anda selamat, saya selamat," lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Mahfud juga mengingat perjalanan hidupnya yang nyaris jadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.
Baca juga: Cerita Mahfud MD Ada Dirjen Mundur karena Dimintai Setoran Rp 40 Miliar oleh Menteri
Menurut Mahfud, kala itu dirinya sudah dihubungi pihak Istana untuk mempersiapkan diri. Mahfud bahkan diminta menjahit baju untuk konvoi.
Namun, pada detik-detik terakhir, rencana itu berubah. Nama Mahfud digantikan oleh Ma'ruf Amin.
Mengingat peristiwa tersebut, Mahfud mengaku tak kecewa. Ia menyadari bahwa di politik biasa terjadi manuver tinggi.