Apa yang saya dapatkan adalah sosok kelahiran Sampang, Madura, Jawa Timur ini tidak berubah!
Walaupun menduduki kursi "Jenderal Bintang Empat" mengkoordinasikan banyak "Jenderal asli" di jajarannya, penampilannya tetap dengan gaya yang sama.
Mahfud yang ceplas-ceplos dengan sepatu Kets dan jaketnya yang jauh dari kata pakaian Tactical ala militer yang sedang tren di kalangan pejabat sipil.
Namun jangan ditanya soal penjagaannya, ketat sebagaimana Jenderal yang tengah menjabat.
Saya tanyakan soal pengamanan ini kepadanya?
"Saya terpaksa tidak boleh melarang, karena kalau ada sesuatu yang bertanggung jawab mereka semua ini! (sambil merujuk pada Sejumlah Jenderal yang mengelilinginya dan pasukan khusus bersenjata lengkap)," jawab Mahfud kepada saya.
Memang kita sempat tahu, Menko Polhukam sebelumnya, Wiranto, sempat mengalami insiden, ditusuk dan terkena di bagian perutnya oleh seseorang yang terindikasi teroris.
Kejadian ini tentu tidak ingin terulang, dan Sekretaris Kementerian membuat pola-pola pengamanan baru yang tak boleh bobol.
Ada banyak pertanyaan yang saya ajukan di antaranya soal utang Rp 110 Triliun BLBI yang akan segera habis masa alias kedaluwarsa pada tahun depan.
Saya menanyakan kepadanya atas informasi yang saya terima, apakah dirinya mendapat ancaman?
Ia katakan tidak!
Saya kembali menanyakan, ini adalah waktu injury time menjelang kedaluwarsa, melibatkan uang ratusan triliun rupiah, sangat teramat besar bagi orang per orang.
Satu pertanyaan yang saya ajukan, banyak dari mereka punya kolega, teman dekat, hingga kongkow bisnis orang-orang yang memiliki kekuasaan di negeri ini, ada di parlemen, ada di pemerintahan, bahkan ada di lembaga penegak hukum.
Bukan tak mungkin mereka menggunakan pengaruhnya untuk menekan Mahfud!
"Kita tidak takut!" ungkap Mahfud, tegas.