Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Fraksinya di DPR, Megawati Sebut UU yang Dibuat Sering Tak Sesuai UUD 1945

Kompas.com - 10/01/2022, 14:41 WIB
Tatang Guritno,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri, mengkritik fraksinya sendiri di DPR. Megawati menilai, banyak undang-undang (UU) yang dibuat tak sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Ia menyebutkan, kritik itu juga sering disampaikan melalui putrinya, Ketua DPR, Puan Maharani.

“Saya selalu mengatakan kepada fraksi saya, mbok ya apapun yang kalau mau dituangkan ke dalam UU itu selalu melihat UUD 1945,” kata Megawati dalam perayaan HUT Ke 49 PDI- P yang dilakukan secara daring, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Megawati Sindir Ada Pihak yang Cari Keuntungan di Tengah Pandemi

Megawati mengingatkan para kadernya agar tidak lupa bahwa acuan semua UU adalah UUD 1945.

“Supaya sekarang UUD 1945 itu sumber segala perundangan,” ucapnya.

Meski tak merinci, Megawati merasa banyak UU yang dibuat DPR dan pemerintah tidak mengacu pada UUD 1945.

“Di bawah (UUD 1945) itu (UU) seperti apa? Kayak tidak berhubungan atau kurang berhubungan menurut saya,” imbuh dia.

Perayaan HUT PDI-P hari ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Pada kesempatan itu, Megawati menyampaikan beberapa kritik pada Jokowi.

Pertama, melambungnya harga cabai dan minyak goreng. Megawati mengemukakan bahwa persoalan kenaikan harga bahan pokok merupakan masalah klasik. Namun mengapa pemerintah tak juga bisa menyelesaikannya.

“76 tahun (Indonesia) merdeka lho, masa begitu aja (masalahnya) di mana salahnya? ini untuk kritik,” ujar dia.

Kritik selanjutnya terkait impor alat kesehatan yang masih dilakukan pemerintah.

“Dari dulu ya itu lho Pak Jokowi. Enggak usah yang megah-megah dululah ya. Tapi kan masa alat suntik atau apa dan lain sebagainya itu masih saja dari luar,” kata Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com