Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Kasus Wali Kota Bekasi: Sekali Lagi, Korupsi dan Jual Beli Jabatan!

Kompas.com - 06/01/2022, 21:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

”Walau demikian, korupsi itu di baliknya selalu ada niat. Jadi, sebaik apa pun sistem, kalau niatnya memang korupsi, sistem itu akan dilabrak," kata Feri. 

Terlebih lagi, jejak korupsi oleh penguasa di Indonesia—dalam masing-masing jenjang kekuasaan—tak hanya ada semenjak para kepala daerah dan pimpinan negara dipiilh langsung oleh rakyat.

Peter Carey dan Suhardiyoto Haryadi dalam buku Korupsi: Dalam Silang Sejarah Indonesia - Dari Daendels (1808-1811) sampai Era Reformasi, menguliti aneka rupa cara penguasa menjarah dan memperkaya diri. 

Di buku itu diungkap, hanya pada kurun Januari 1946-Mei 1949 saja korupsi tampaknya hengkang sejenak dari Bumi Pertiwi. Itu pun karena pada periode itu negara baru bernama Indonesia nyaris bangkrut dalam arti harfiah.

Pada saat yang sama, Indonesia yang sampai harus memindahkan sementara Ibu Kota ke Yogyakarta pada saat itu, masih menghadapi ancaman militer Belanda. Carey dan Haryadi pun menyebut pada kurun itulah tidak ada ruang untuk kesenangan pribadi atau pemborosan uang negara. 

Upaya membasmi korupsi di tanah Indonesia pun sejatinya sudah dilakukan berjilid-jilid, bahkan sejak Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal di Jawa. Itu pun, pada akhir keberadaannya, dia juga tergoda memperkaya diri. 

Apakah korupsi jadi takdir permanen?

Tentu, idealnya, korupsi angkat kaki dari Bumi Pertiwi. Carey dan Haryadi mencantumkan sejumlah contoh upaya pemberantasan korupsi yang memberi hasil. Salah satunya mengambil contoh kasus di Inggris. 

Jangan dulu terpukau. Dalam contoh tersebut, Inggris butuh waktu hampir 200 tahun untuk mengenyahkan korupsi struktural yang menggerogoti pada saat itu. Tepatnya, upaya tersebut dimulai pada 1660 dan baru dianggap menghadirkan titik balik pada 1830. 

Bukan berarti juga saat ini tak ada kasus korupsi sama sekali di Inggris. Namun, kejadiannya tak sejamak di Indonesia yang sudah nyaris jadi hal biasa saja dalam keseharian. 

Pertanyaan yang perlu dirawat dan mendapatkan jawab, apakah kita masih harus berjibaku 200 tahun lagi untuk mengenyahkan korupsi?

Hanya Anda, saya, dan kita semua yang bisa menjawab dan membuktikannya bersama, baik iya maupun tidak untuk pertanyaan ini.

Selama kita masih merasa perlu menyuap untuk memuluskan apa pun urusan kita, korupsi akan langgeng.

Demikian pula ketika kita membiarkan saja para penguasa yang menyalahgunakan kekuasaannya, baik langsung maupun lewat kolega dan kroninya, menguasai tampuk kekuasaan, situasinya tak akan berbeda juga.

Perubahan selalu susah dan berat. Mungkin.

Namun, semua pada akhirnya kembali dan dimulai oleh dan dari masing-masing diri, yang kemudian berkerumun bersama dengan sesama diri yang memulai perubahan, hingga kelak akhirnya menghadirkan dan mewujudkan perubahan itu. Terus-menerus, sambung bersambung. Sampai perubahan terjadi.

Itu saja.

 

Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

 

Catatan:

Semua artikel harian Kompas yang dikutip dalam tulisan ini dapat diakses publik melalui layanan Kompas Data

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com