Kementerian terus melakukan berbagai upaya agar kejadian tersebut stop sampai di sini. Khitah pesantren itu suci dan terbuka. Yang diajarkan adalah agama dan ilmu agama, sudah sepantasnya agama menjadi standar moral tertinggi bagi dunia pesantren.
Masyarakat punya peran penting untuk mengawasi dan memastikan agar kejadian pilu itu tak terulang.
Tantangan lain yang perlu digarisbawahi di awal tahun ini adalah soal toleransi dan kerukunan. Selalu muncul kasus intoleransi menjelang Natal. Yang menyedihkan, kasus itu terus berulang dan berulang. Intoleransi sangat menganggu kerukunan dan kedamaian umat beragama.
Apakah kita tidak ingin menyelesaikannya secara permanen persoalan ini? Atau tetap kita pelihara selamanya? Bukankah nilai dasar masing-masing agama dan keyakinan kita sangat menjunjung tinggi penghormatan dan penghargaan kepada siapapun, apapun agamanya. Bukankah rukun itu lebih baik dari pada gegeran? Apakah hidup toleran dengan orang yang berbeda agama itu dapat mengancam akidah kita?
Kita semua punya kewajiban untuk menjawab pertanyaan di atas, dan saya yakin jawaban kita sama. Kemenag memiliki konsen yang tinggi untuk terwujudnya umat beragama yang rukun dan damai.
Kita semua tahu bahwa bangsa Indonesia ini berbeda-beda suku dan agamanya. Perbedaan itulah yang membuat kita tetap kokoh sebagai bangsa. Karena itu, hidup rukun dan toleran dengan berbagai kelompok yang berbeda merupakan keniscayaan. Tidak ada pilihan lain selain harus rukun dan toleran kepada liyan.
Komitmen untuk hidup rukun dan toleran membutuhkan kebesaran hati dan kedewasaan beragama. Soal rukun dan toleransi bukanlah soal akidah. Ini soal kemanusiaan di mana kita harus menghormati dan menghargai orang lain untuk melaksanakan agamanya sendiri. Segala sikap yang menjurus pada perilaku intoleransi harus dikikis dan digantikan dengan sikap toleran dan menghargai perbedaan.
Transformasi layanan umat lebih mudah dilaksanakan jika di dalam masyarakat telah terbentuk budaya rukun dan toleran dalam menyikapi perbedaan. Tahun 2022 akan menjadi tahun penting bagi upaya melembagakan budaya rukun dan toleran dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.