Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kejar Target Vaksinasi Covid-19 Daerah, Pemerintah Keluarkan 4 Terobosan Berikut

Kompas.com - 30/12/2021, 11:08 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah melaporkan, hingga Jumat (24/12/2021), masih terdapat 14 provinsi di Indonesia dengan capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di bawah 70 persen.

Sejumlah 14 provinsi tersebut adalah Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Aceh, Papua Barat, dan Papua.

Dilansir Kompas.com dari laman resmi Covid19.go.id, Kamis (30/12/2021), baru ada empat provinsi yang memiliki cakupan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di atas 70 persen.

Keempat provinsi tersebut adalah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Kepulauan Riau.

Baca juga: Vaksinasi Usia 6-11 Tahun di Kota Tegal, Sudah 10.000 Siswa TK hingga SD Divaksin

Untuk mengejar target vaksinasi Covid-19 di daerah, pemerintah mengeluarkan empat terobosan berikut.

1. Vaksinasi berbasis banjar

Vaksinasi berbasis banjar (kampung) telah berhasil dilakukan di Bali. Dalam program vaksinasi ini, para vaksinator tersebar di setiap banjar untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 pada warga.

Adapun kepala banjar akan aktif mengundang warganya yang belum divaksinasi Covid-19.

Risiko penularan Covid-19 selama vaksinasi pada program vaksinasi berbasis banjar akan berkurang karena tidak ada kerumunan massa.

Baca juga: Epidemiolog Minta Daerah yang Cakupan Vaksinasi Covid-19 Rendah Waspadai Varian Omicron

2. Vaksinasi berbasis RW

Vaksinasi berbasis rukun warga (RW) telah berhasil dilakukan di DKI Jakarta. Dalam program ini, stok vaksin Covid-19 dibagi sekaligus bersamaan dengan sarana dan prasarananya.

Sementara itu, mobilisasi dilakukan oleh tokoh-tokoh masyarakat di tingkat RW.

Dengan demikian, akan lebih mudah membujuk warga yang belum divaksinasi agar bersedia mendapatkan vaksin Covid-19.

3. Vaksinasi terpusat

Vaksinasi terpusat sudah banyak dilakukan di beberapa daerah. Vaksinasi ini dilakukan di gelanggang olahraga (GOR) atau gedung tertentu.

Nantinya, para peserta vaksinasi Covid-19 akan diundang ke lokasi tersebut pada hari dan waktu yang telah ditentukan. Beberapa program vaksinasi bahkan memberikan hadiah atau doorprize untuk menarik warga.

Sebagai catatan, karena vaksinasi terpusat berpotensi menimbulkan kerumunan, prokes 6M sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 harus dijalankan dengan disiplin.

Prokes 6M yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta menghindari makan bersama.

Baca juga: Cerita Nakes Muda Pertama Kali Vaksinasi Siswa: Deg-degan, Harus Sabar, Kaget Banyak Anak Menangis

Halaman:


Terkini Lainnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com