Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antisipasi Omicron, Pemerintah Minta RS di Indonesia Persiapkan Langkah Kontingensi

Kompas.com - 24/12/2021, 12:00 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah meminta rumah sakit (rs) di seluruh Indonesia agar menyiapkan langkah kontingensi untuk mengantisipasi penularan varian Omicron.

Langkah kontingensi, kata dia, ditujukan agar ketika pasien Covid-19 membutuhkan layanan medis, maka kapasitas rs dapat mencukupi untuk menampung pasien.

"Langkah kontingensi yang dimaksud yaitu melakukan konversi tempat tidur untuk layanan Covid-19 jika kapasitas keterisiannya sudah melebihi 60 persen," ujar Wiku seperti yang dimuat dalam laman covid19.go.id, Kamis (23/12/2021).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers secara virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.

Baca juga: Kemenkes: Rata-rata BOR RS Rujukan Covid-19 Kini 6,12 Persen

Berdasarkan data per Minggu (19/12/2021), angka keterpakaian tempat tidur di rs rujukan Covid-19 secara nasional, yaitu 2,73 persen. Keterisian ini baik tempat tidur untuk isolasi maupun intensive care unit (ICU).

“Bahkan, untuk angka keterisian tempat tidur di rs per provinsi tidak lebih dari 30 persen. Dengan ini dapat disimpulkan, kondisi pelayanan di rs masih terkendali dan tidak terjadi peningkatan perawatan akibat lonjakan kasus,” ujar Wiku.

Terkait kasus Omicron yang ditemukan di Indonesia, ia menjelaskan, sampai saat ini terdeteksi delapan kasus positif.

Temuan kasus Omicron tersebut didapat dari hasil skrining di pintu kedatangan dan dengan segera dilakukan isolasi serta penanganan oleh tenaga kesehatan (nakes) profesional.

Baca juga: Catat 8 Kasus Omicron, Pemerintah Perketat Upaya Testing dan Tracing di Seluruh Pintu Kedatangan

“Jika didapati hasil negatif setelah masa karantina maka penyintas tidak lagi mampu menularkan virus tersebut ke orang lain,” ucap Wiku.

Meskipun demikian, ia mengatakan, perlu adanya peningkatan kewaspadaan terutama mengingat data-data awal kasus Omicron cenderung menunjukkan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.

“Untuk itu, upaya testing, tracing, dan karantina menjadi kunci agar dapat melakukan skrining kasus dengan baik. Dari skrining kami dapat segera menangani kasus agar tidak menimbulkan penularan yang meluas di masyarakat,” ujar Wiku.

Baca juga: Begini 13 Tahapan Skrining Saat Pelaku Perjalanan Tiba di RI

Selain skrining, pemerintah sendiri juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Adapun prokes yang dimaksud sesuai himbauan Satgas Penanganan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com