Salin Artikel

Antisipasi Omicron, Pemerintah Minta RS di Indonesia Persiapkan Langkah Kontingensi

KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah meminta rumah sakit (rs) di seluruh Indonesia agar menyiapkan langkah kontingensi untuk mengantisipasi penularan varian Omicron.

Langkah kontingensi, kata dia, ditujukan agar ketika pasien Covid-19 membutuhkan layanan medis, maka kapasitas rs dapat mencukupi untuk menampung pasien.

"Langkah kontingensi yang dimaksud yaitu melakukan konversi tempat tidur untuk layanan Covid-19 jika kapasitas keterisiannya sudah melebihi 60 persen," ujar Wiku seperti yang dimuat dalam laman covid19.go.id, Kamis (23/12/2021).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers secara virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.

Berdasarkan data per Minggu (19/12/2021), angka keterpakaian tempat tidur di rs rujukan Covid-19 secara nasional, yaitu 2,73 persen. Keterisian ini baik tempat tidur untuk isolasi maupun intensive care unit (ICU).

“Bahkan, untuk angka keterisian tempat tidur di rs per provinsi tidak lebih dari 30 persen. Dengan ini dapat disimpulkan, kondisi pelayanan di rs masih terkendali dan tidak terjadi peningkatan perawatan akibat lonjakan kasus,” ujar Wiku.

Terkait kasus Omicron yang ditemukan di Indonesia, ia menjelaskan, sampai saat ini terdeteksi delapan kasus positif.

Temuan kasus Omicron tersebut didapat dari hasil skrining di pintu kedatangan dan dengan segera dilakukan isolasi serta penanganan oleh tenaga kesehatan (nakes) profesional.

“Jika didapati hasil negatif setelah masa karantina maka penyintas tidak lagi mampu menularkan virus tersebut ke orang lain,” ucap Wiku.

Meskipun demikian, ia mengatakan, perlu adanya peningkatan kewaspadaan terutama mengingat data-data awal kasus Omicron cenderung menunjukkan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.

“Untuk itu, upaya testing, tracing, dan karantina menjadi kunci agar dapat melakukan skrining kasus dengan baik. Dari skrining kami dapat segera menangani kasus agar tidak menimbulkan penularan yang meluas di masyarakat,” ujar Wiku.

Selain skrining, pemerintah sendiri juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Adapun prokes yang dimaksud sesuai himbauan Satgas Penanganan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/24/12000031/antisipasi-omicron-pemerintah-minta-rs-di-indonesia-persiapkan-langkah

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke