Untuk itu peran Port State Control Officer (PSCO) juga sangat vital dalam hal Port State Control Inspection.
Hingga awal tahun 2021, jumlah PSCO Indonesia adalah 52 personel yang harus melayani 636 pelabuhan dengan 141 pelabuhan di antaranya adalah pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan internasional.
Jika melihat kondisi tersebut, jumlah PSCO tentu harus ditambah. Selain untuk meningkatkan keselamatan transportasi laut, juga untuk mempertahankan kriteria White List Indonesia dalam Tokyo MoU.
Indonesia sudah menjadi anggota Tokyo MoU sejak tahun 1996 dan baru pada tahun 2021 masuk kategori White List.
Namun setiap tahunnya Indonesia selalu masuk 5 besar terbaik negara anggota Tokyo MoU yang paling banyak memberikan kontribusi dalam pemeriksaan kapal.
Penambahan jumlah PSCO ini tentunya menjadi salah satu tugas dari lembaga pendidikan kepelautan.
Dalam era yang serba digital seperti sekarang ini, memang diperlukan inovasi termasuk dalam bidang pendidikan, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.
Contohnya yang dilakukan oleh Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh pada 4 Desember lalu yang mengadakan Grand Opening The Maritime Cadet Innovation Corner, Indonesia Maritime Cadets Sharing Season, Malahayati Fast Response Emegerncy Team, serta soft launching master aplication "Malahayati Assesment Electronic System".
Inovasi-inovasi seperti ini perlu diapresiasi dan ditularkan lagi pada sekolah-sekolah lainnya sehingga nantinya dihasilkan SDM pelaut yang tidak hanya berskala nasional, tapi juga berskala global dengan tingkat kompetensi yang tinggi.
Bagaimanapun pelaut adalah kunci bagi pertumbuhan perekonomian nasional Indonesia. Untuk itu keberadaan dan peran mereka harus mendapat perhatian serius dan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.