JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedy Kurnia Syah mengatakan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo semakin menurun.
Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan IPO pada periode 29 November hingga 2 Desember 2021.
"Paparan hasil survei IPO menunjukkan kepuasan pada kinerja presiden kian merosot, hanya mencapai angka 51 persen, sebelumnya pada periode survei Agustus 2021 masih di angka 52 persen," ujar Dedy dalam diskusi bertajuk "Pemulihan Ekonomi Masa Pandemi dan Dampak Konstelasi Politik 2024" yang digelar secara daring, Sabtu (4/12/2021).
Sementara itu, survei juga mencatat angka ketidakpuasan pada kinerja presiden sebesar 47 persen.
Sebanyak 2 persen sisanya ragu-ragu memberikan penilaian.
Baca juga: Jokowi Kritik Kapolda-Kapolres Baru Bertemu Ormas yang Buat Keributan, Ini Respons Polri
Apabila dibandingkan dengan periode survei Agustus 2021 lalu, angka ketidakpuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi hanya mencapai 41 persen dengan 7 persen penilaian ragu-ragu.
"Sehingga terjadi peningkatan angka ketidakpuasan sebesar 4 persen hanya dalam kurun waktu 3 bulan," ungkap Dedy.
“Persepsi kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dalam penanganan pandemi masih belum dominan, cenderung kian menurun jika dibandingkan dengan survei periode Agustus 2021," lanjutnya.
Termasuk di dalam penurunan tersebut juga tercatat pada bidang sosial, hukum dan politik.
Bahkan, kata Dedy, tingkat kepuasan publik pada kinerja presiden saat ini berada di bawah persentase jumlah pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pemilu 2019.
Senada dengan penurunan kepuasan pada kinerja presiden, Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun tak luput dari sorotan survei publik IPO.
Kinerja Ma’ruf Amin dalam perspektif publik hanya memuaskan di angka 31 persen.
Sebanyak 62 persen publik menyatakan tidak puas dengan kinerja Ma'ruf dan sisanya 7 persen menyatakan ragu-ragu.
Baca juga: Diminta Jokowi Tak Sowan ke Ormas, Polda Metro: Kami Sudah Laksanakan Jauh-jauh Hari
Sehingga, lanjut Dedy, apabila Jika dibandingkan dengan Presiden, penilaian publik ini terpaut sangat jauh.
“Hasil survei ini dibandingkan dengan periode Agutus 2021 tidak banyak berubah. Posisi Wapres dalam persepsi publik tetap jauh di bawah tingkat kepuasan pada kinerja 0residen," ungkap Dedy.