Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei IPO: Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Kinerja Jokowi Terus Merosot

Kompas.com - 04/12/2021, 12:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedy Kurnia Syah mengatakan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo semakin menurun.

Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan IPO pada periode 29 November hingga 2 Desember 2021.

"Paparan hasil survei IPO menunjukkan kepuasan pada kinerja presiden kian merosot, hanya mencapai angka 51 persen, sebelumnya pada periode survei Agustus 2021 masih di angka 52 persen," ujar Dedy dalam diskusi bertajuk "Pemulihan Ekonomi Masa Pandemi dan Dampak Konstelasi Politik 2024" yang digelar secara daring, Sabtu (4/12/2021).

Sementara itu, survei juga mencatat angka ketidakpuasan pada kinerja presiden sebesar 47 persen.

Sebanyak 2 persen sisanya ragu-ragu memberikan penilaian.

Baca juga: Jokowi Kritik Kapolda-Kapolres Baru Bertemu Ormas yang Buat Keributan, Ini Respons Polri

Apabila dibandingkan dengan periode survei Agustus 2021 lalu, angka ketidakpuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi hanya mencapai 41 persen dengan 7 persen penilaian ragu-ragu.

"Sehingga terjadi peningkatan angka ketidakpuasan sebesar 4 persen hanya dalam kurun waktu 3 bulan," ungkap Dedy.

“Persepsi kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dalam penanganan pandemi masih belum dominan, cenderung kian menurun jika dibandingkan dengan survei periode Agustus 2021," lanjutnya.

Termasuk di dalam penurunan tersebut juga tercatat pada bidang sosial, hukum dan politik.

Bahkan, kata Dedy, tingkat kepuasan publik pada kinerja presiden saat ini berada di bawah persentase jumlah pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pemilu 2019.

Senada dengan penurunan kepuasan pada kinerja presiden, Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun tak luput dari sorotan survei publik IPO.

Kinerja Ma’ruf Amin dalam perspektif publik hanya memuaskan di angka 31 persen.

Sebanyak 62 persen publik menyatakan tidak puas dengan kinerja Ma'ruf dan sisanya 7 persen menyatakan ragu-ragu.

Baca juga: Diminta Jokowi Tak Sowan ke Ormas, Polda Metro: Kami Sudah Laksanakan Jauh-jauh Hari

Sehingga, lanjut Dedy, apabila Jika dibandingkan dengan Presiden, penilaian publik ini terpaut sangat jauh.

“Hasil survei ini dibandingkan dengan periode Agutus 2021 tidak banyak berubah. Posisi Wapres dalam persepsi publik tetap jauh di bawah tingkat kepuasan pada kinerja 0residen," ungkap Dedy.

"Bahkan bidang sosial sekalipun yang paling dekat dengan ketokohan wapres cenderung konsisten menurun hingga di angka 27 persen. Kondisi ini menandai semakin banyak publik yang tidak percaya pada kapasitas Wapres Ma’ruf Amin," tambah Dedy.

Adapun dalam metode penelitiannya, survei ini menentukan sejumlah desa untuk menjadi sampel.

Setiap desa terpilih ditentukan secara acak menggunakan random kish grid paper. Lalu ada sejumlah 5 rukun tetangga (RT) yang pada tiap RT dipilih 2 keluarga (KK).

Setiap keluarga dipilih 1 responden (Rs) dengan pembagian lelaki untuk kuesioner ganjil, perempuan untuk genap.

Baca juga: Jokowi: Saya Titip ke Kapolri, Kapolda yang Tak Bisa Kawal Investasi Diganti

Total responden lelaki dan perempuan pada pembagian sebesar 50:50 persen.

Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (sampling error) 2,50 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com