Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jokowi Bidik Ekonomi Digital: Potensi Capai 124 Miliar Dollar AS sampai 2025

Kompas.com - 19/11/2021, 14:58 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, selain pembangunan infrastruktur dan kebijakan hilirisasi industri, pemerintah berupaya memanfaatkan ekonomi digital agar menjadikan Indonesia lebih maju.

“Kita punya kekuatan di sini, punya pasar besar, dan sekarang ini kita memiliki 2.229 startup. Kemudian potensi ekonomi digital sampai 2025 kurang lebih 124 miliar dollar AS,” jelasnya.

Dia mengatakan itu saat berbicara dalam acara Kompas100 CEO Forum 2021 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (18/11/ 2021).

Oleh karena itu, dia meminta percepatan pengembangan ekosistem ekonomi digital, mulai dari pembangunan infrastruktur digital, pemerintahan digital, hingga ekosistem ekonomi digital, termasuk regulasi dan sumber daya manusia (SDM).

“Bagaimana menyiapkan infrastruktur digitalnya? Bagaimana menyiapkan pemerintah juga yang digital? Bagaimana menyiapkan status ekonomi digitalnya? Kemudian roadmap ekonomi digital itu seperti apa hingga muncul sebuah ekosistem besar ekonomi digital,” tuturnya.

Baca juga: Google: Ekonomi Digital Indonesia 2021 Capai 70 Miliar Dollar AS

Jokowi juga merinci beberapa kerja besar yang perlu dilakukan untuk menopang kebutuhan ekosistem ekonomi digital.

“Memang butuh kerja besar, infrastruktur digital, justru kita butuh fiber optic, butuh microwave link, butuh satelit, butuh base transceiver station (BTS). Butuh semuanya! Butuh infrastruktur hilirnya, (kemudian) pusat data (data center),” paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Namun demikian, Jokowi mengingatkan agar semua hal tersebut harus disiapkan dan diselesaikan dalam waktu cepat.

“Kita hanya punya waktu dua tahun untuk menyiapkan ini. Regulasi terlambat terus, financial technology (fintech)-nya sudah lari regulasinya belum ada,” katanya.

Untuk itu, dia meminta semua pihak bekerja dengan kecepatan cepat sesuai apa yang saat ini perlukan.

Baca juga: Manfaat Ekonomi Digital bagi UMKM di Banten Saat Pandemi Covid-19

“Ini juga harus disiapkan dan saya berikan target dua tahun. Kalau lepas dua tahun sudah kita akan kalah dari negara lainnnya,” tegasnya.

Menyiapkan SDM

Lebih lanjut, Jokowi meminta percepatan penguatan ekosistem ekonomi digital dengan menyiapkan SDM, salah satunya melalui Digital Leadership Academy (DLA).

“Inilah disrupsi yang memang kompleksitasnya juga semakin bertambah. Oleh sebab itu, kita semuanya harus cepat mengantisipasi dan harus mempersiapkan diri harus hati-hati,” ujarnya.

Jokowi mengatakan, dalam membangun ekosistem ekonomi digital, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah keberadaan sumber SDM digital.

Menurutnya, keberadaan SDM yang memadai akan menjadi kekuatan besar untuk membangun ekonomi digital Indonesia.

Baca juga: Ingatkan Pandemi Gelombang 3 dan 4, Jokowi Minta Masyarakat Hati-hati

Halaman:


Terkini Lainnya

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com