Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Satgas Covid-19 Paparkan 4 Indikator Pemicu Lonjakan Kasus

Kompas.com - 19/11/2021, 11:14 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada empat indikator pemicu lonjakan kasus Covid-19 yang harus diperhatikan dengan cermat.

“Pertama, adalah mobilitas. Mobilitas penduduk saat ini terus meningkat dibandingkan saat lonjakan kasus kedua pada Juli 2021,” jelas Wiku.

Setidaknya, lanjut dia, peningkatan terjadi pada lima titik, yaitu pusat belanja atau retail dan rekreasi, ruang terbuka publik atau taman, perkantoran dan lokasi transit.

Pernyataan tersebut Wiku sampaikan dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Janji Suharyanto Tangani Bencana: BNPB Bisa Hadir dalam Waktu Sesingkat-singkatnya

Untuk diketahui, dari pengalaman sebelumnya, Indonesia mengalami peningkatan kasus Covid-19 cukup tinggi pada periode libur Idul Fitri 2021.

"Artinya, peningkatan mobilitas ini perlu diwaspadai. Sebab pada periode libur Idul Fitri 2021 lalu ada mobilitas yang tinggi dan menjadi salah satu pemicu adanya lonjakan kasus kedua," jelas Wiku.

Adanya peningkatan tersebut, imbuh dia, mendesak pihaknya untuk mengendalikan agar tidak memicu kenaikan kasus ke depan.

Adapun caranya dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam berkegiatan, serta mengurangi mobilitas yang tidak diperlukan.

Baca juga: Satgas: Mobilitas Naik di Pusat Perbelanjaan, Ritel, Ruang Rekreasi, Perkantoran, dan Lokasi Transit

Selain itu, sebut Wiku, mobilitas yang tinggi ini perlu dibarengi dengan peningkatan skrining Covid-19 dengan memasifkan testing, dan juga tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan baik.

Prokes yang baik dapat dilakukan dengan menerapkan 6M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

“Indikator kedua adalah cakupan vaksinasi. Vaksinasi dosis kedua masih rendah saat disandingkan dengan persentase kabupaten atau kota. Ini termasuk dalam kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak,” ucap Wiku.

Pasalnya, lanjut dia, kekebalan tubuh yang optimal hanya dapat dicapai setelah seseorang divaksinasi dengan dosis lengkap.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Eropa Meroket, Orang yang Enggan Divaksinasi Dapat Aturan Ketat

Menurut Wiku, untuk dapat melindungi suatu daerah dengan lebih maksimal, vaksinasi dosis lengkap harus mencakup 70 persen dari populasi.

Indikator ketiga, sebut dia, prokes. Hal ini sangat penting untuk dijalankan dengan atau tanpa vaksinasi.

Sebab, prokes adalah modal dasar dan utama dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Halaman:


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com