KOMPAS.com – Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah memastikan tidak ada daerah yang kekurangan stok vaksin Covid-19.
“Jangan sampai ada daerah yang masih kekurangan vaksin, tapi di daerah lain justru berlebih dan tidak terpakai," tegasnya, saat dihubungi pada Kamis (18/11/2021).
Netty menyayangkan karena terdapat sejumlah daerah yang hendak memusnahkan vaksin yang sudah kedaluwarsa dan tidak terpakai.
Padahal, kata dia, masih ada daerah yang belum menerima vaksin Covid-19.
Baca juga: Tak Tersalurkan dan Kedaluwarsa, Ratusan Vaksin Covid-19 di Polman Bakal Dibuang
Sebagai informasi, ratusan dosis vaksin Covid-19 merek Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, akan dimusnahkan dengan alat penghancur limbah medis.
Ratusan dosis vaksin tersebut dibuang karena sudah kedaluwarsa dan rusak akibat lama tidak terpakai.
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Kesehatan Polewali Mandar Andi Suaib Nawawi, sebagian vaksin sudah kedaluwarsa sejak Mei 2021 dan yang lainya merupakan sisa kegiatan vaksinasi.
Sebab itu, Netty meminta pemerintah menyiapkan peta jalan yang jelas terkait distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh Tanah Air.
Baca juga: Jokowi Minta Menkes Perhatikan Masa Kedaluwarsa Vaksin Covid-19 di 3 Provinsi
“Pendistribusian vaksin ke daerah-daerah harus dilakukan secara proporsional, artinya sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.
Menurutnya, proses distribusi vaksin Covid-19 seharusnya tidak dilakukan pemerintah pusat saja, melainkan juga melibatkan pemerintah daerah (pemda).
Ia mengimbau pemda untuk melaporkan data stok vaksin di daerahnya kepada pemerintah pusat.
“(Hal itu dilakukan) agar pemerintah pusat bisa mengetahui mana yang masih banyak dan mana yang kekurangan stok vaksinnya,” katanya.
Menurutnya, vaksin yang tidak terpakai di daerah tertentu dapat dialihkan ke daerah lain yang masih kekurangan, dengan catatan pemda selalu melaporkan perkembangan distribusi vaksin Covid-19.
Baca juga: UPDATE: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Capai 41,54 Persen dari Target
Netty juga meminta pemda berupaya mengakselerasi cakupan vaksinasi Covid-19 di daerah masing-masing.
Ia berharap, pemda memikirkan cara kreatif agar masyarakat antusias dan proaktif untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19.
“Cara sosialisasi dan promosi kreatif harus dilakukan, dengan begitu kita akan bisa mencapai herd immunity,” tegas Netty.
Sementara itu, pemerintah terus mengimbau agar masyarakat yang sudah divaksinasi, baik dosis pertama maupun dosis lengkap, tetap patuh pada protokol kesehatan (prokes) 6M sesuai sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021.
Prokes 6M yang dimaksud adalah selalu memakai masker, mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama.
Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Anggota Komisi IX: Distribusi Vaksin Covid-19 Harus Sesuai Kebutuhan".
Penulis : Nicholas Ryan Aditya | Editor : Kristian Erdianto